Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF 84 CURAHMALANG
KKN KOLABORATIF 84 CURAHMALANG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Website publikasi berita online aktivitas KKN Kolaboratif 2023 Kelompok 084 di Desa Curahmalang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Curahmalang, Desa Kecil yang Asri Penuh Potensi | Kec. Rambipuji, Jember

24 Juli 2023   00:01 Diperbarui: 30 Juli 2023   22:40 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(survei dan observasi desa)

KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah Program yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat atau dunia nyata. Tujuan utama dari KKN adalah untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari oleh mahasiswa di kampus untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa yang saling berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Pemerintah Jawa Timur sendiri kembali melaksanakan KKN Kolaboratif kedua pada tahun 2023 ini, yang mana mengangkat tema untuk mewujudkan SDGs di desa. Pada KKN Kolaboratif kali ini, Kelompok 084 terdiri dari mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Universitas Jember, Universitas Islam Jember, dan Institut Teknologi dan Sains Mandala, yang dipercayai untuk melaksanakan pengabdian di desa Curahmalang.

Curahmalang merupakan sebuah desa di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa ini memiliki penduduk yang berjumlah kurang lebih lima ribu jiwa, dengan berperadaban yang cukup maju. Sumber daya alam dan manusia di desa ini terbilang cukup mumpuni. Lahan pertanian yang luas, potensi masyarakat, dan program desa yang kian maju menjadikan desa ini terus ber-progres ke arah yang lebih baik. Adanya UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa menjadi semangat baru untuk desa Curahmalang terus berbenah. Peningkatan infrastruktur seperti pembangunan jalan, pembuatan saluran irigasi, dan percepatan administrasi pun terus dilakukan. Tak lupa pemerintah desa selalu melibatkan masyarakat dalam melakukannya. Oleh karena itu, kini saatnya mahasiswa pun membantu mewujudkannya, dengan saling berkolaborasi untuk mewujudkan desa yang asri.

(survei dan observasi desa)
(survei dan observasi desa)

Desa Curahmalang memiliki potensi di bidang pertanian. Lahan pertanian di Desa Curahmalang khususnya di Dusun Gereng masih sangat luas dan potensial. Di dusun ini bidang pertanian masih menjadi mata pencaharian utama penduduknya, bahkan luas pemukiman penduduk tidak sampai setengah dari total luas lahan pertanian. Bidang pertanian di Desa Curahmalang juga didukung dengan sistem pengairan yang bagus dan memadai. Di setiap sisi lahan pertanian di desa ini selalu ada sistem pengairan, hal ini karena terdapat Sungai Bedadung yang mengalir melintasi desa. Sungai Bedadung yang melintasi desa ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk mengairi lahan pertaniannya. Lahan pertanian di Desa Curahmalang umumnya ditanami padi dan jagung, namun beberapa petani juga menanam tebu. Selain itu, akomodasi di Desa Curahmalang juga sudah sangat memadai. Meskipun secara administratif Desa Curahmalang jauh dari perkotaan namun seluruh wilayah di Desa Curahmalang sudah dibangun jalan yang layak. Akomodasi yang bagus dan memadai ini turut membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan mulai dari mengirim hasil pertanian ke daerah lain ataupun mendapatkan bahan-bahan kebutuhan sehari-hari dari daerah lain.

Dengan berbagai kegiatan memanfaatkan potensi di desa justru menimbulkan dampak negatif yaitu limbah yang meningkat. Masyarakat desa masih kurang sadar akan dampak dari konsumsi dan produksi yang ditimbulkan. Di Desa ini kesadaran tentang membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang. Masyarakat masih membuang sampah di sungai, pekarangan rumah, hingga di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Namun ada beberapa faktor mengapa masyarakat masih kurang peduli tentang sampah yang ada disekitar mereka, salah satunya karena tidak adanya fasilitas yang memadai untuk membuang sampah pada tempatnya.

(survei dan wawancara dengan warga desa)
(survei dan wawancara dengan warga desa)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, masih didapati banyak sekali masyarakat yang belum bisa mengelola sampah dengan baik. Oleh karena itu, dengan menggagas SDGs nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari limbah sampah. Salah satu contoh untuk merealisasikannya yaitu dengan memberikan edukasi pada masyarakat desa, mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Harapannya, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, dan menjadi lebih bijak dalam pengelolaan sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun