Disebuah keluarga yang cukup mapan ternyata tidak semudah yang ku bayangkan.
Materi cukup membeli apa pun tidaklah sesulit yang ku bayangkan rumah begitu megah dengan isinya yang serba wah...
Padahal,kalau kita melihat dengan mata, begitu rapihnya kalau ada sentuhan tangan-tangan yang rajin dan terampil tapi itu sebaliknya, rumah mewah beserta isinya tidak lah tertata rapih, lantaran tangan biasanya dipakai untuk menyapu dan membersihkan rumah malah dipakai untuk main pnsel
(tab) atau menonton tv.
Dalam hatiku suka bertanya-tanya apakah kita tinggal dirumah serba berantakan kita merasa nyaman,? tentu tidak kan, rumah ibarat napas kita kalau rumah rapih nafas pun lega,kalau rumah rtidak rapih nafas pun sesak.
Tapi aku harus bisa memakluminya mungkin seharian dia bekerja terlau cape, tapi beres-bereskan tidak perluseharian, lagian ada waktu liburnya dalam bekerja mungkin karena malasnya sudah mendarah daging jadi untuk memperbaiki tidak mudah membalikan telapak tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H