"Anak terlahir dengan kecerdasan yang berbeda-beda. Seringkali kita melihat fenomena orang tua yang membandingkan anaknya dengan anak tetangganya atau orang lain. Tanpa kita sadari hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan anak baik perkembangan fisik dan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial-emosional ataupun perkembangan spiritual anak."
Anak merupakan sebuah anugrah yang di amanahkan sang pencipta kepada sebagian orang tua. Banyak orang tua diluar sana yang sering kali kita jumpai yang menginginkan seorang anak ditengah-tengah keluarga kecilnya. Namun, banyak juga fenomena orang tua yang di berikan tanggung jawab untuk mendidik dan membesarkan seorang anak tetapi mereka menjadi penghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebagai orang tua harus memahami bahwa setiap anak memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik, faktor lingkungan, faktor nutrisi, ataupun faktor didikan dari orang tua. Faktor ini sangatlah berpengaruh terhadap pola pikir dan cara berpikir anak. Orang tua harus mengetahui bahwa keterampilan yang dimiliki anak berbeda, ada anak yang memiliki Keterampilan Verbal, keterampilan fisik, keterampilan interaktif, kreatif, kognitif, keterampilan motorik halus.
Dikarenakan setiap individu memiliki tipe kecerdasan yang berbeda, strategi pengembangan setiap tipe kecerdasan pada anak harus disesuaikan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengidentifikasi dan memahami tipe kecerdasan khusus yang dimiliki anak guna mendukung perkembangannya secara maksimal. Â Mengetahui kecerdasan anak adalah kunci untuk memberikan pemahaman kepada orang tua tentang jenis kecerdasan yang dimiliki anak. Hal ini juga membantu anak mengembangkan kreativitas sesuai dengan kecerdasannya sendiri serta meningkatkan semangat dan kepercayaan diri anak tersebut. Howard Gardner, Psikolog asal Harvard University dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983) menjelaskan terdapat 8 tipe kecerdasan pada manusia yakni :
- Â Kecerdasan Visual - Spasial
- Kecerdasan Linguistik - Verbal
- Kecerdasan Logis - Matematika
- Kecerdasan Kinestetik - Jasmani
- Kecerdasan Musical
- Kecerdasan Interpersonal
- Kecerdasan Intrapersonal
- Kecerdasan Naturalistik
"Kamu ituloh masa seperti itu saja tidak bisa menyelesaikannya. Lihat itu kakak kamu dia mampu mendapat peringkat pertama di kelasnya, masa kamu kalah darinya. Seharusnya kamu harus bisa lebih darinya"
Perkataan seperti di atas sering kali dilontarkan seorang ibu kepada anaknya. Sebagian orang tua beranggapan dengan mengatakan hal tersebut dapat menjadi pendorong bagi anak agar lebih baik. Tanpa orang tua sadari, perkataan mereka itulah yang dapat mengganggu perkembangan anak. Seorang anak yang apabila sering mendengarkan kalimat di atas maka akan memberikan dampak negative. Salah satu dampak negatifnya ialah anak menjadi merasa tidak diterima, memiliki kepercayaan diri yang buruk, dapat mengalami stres, memiliki konsep diri yang buruk, dan sulit menjalin relasi dengan orang lain.Â
Di zaman modern ini, orang tua tidak perlu membandingkan atau menuntut nilai yang bagus dari anak sebagai tolak ukur kecersasan. Di atas telah dijelaskan kecerdasan anak yang berbeda, maka sebagai orang tua hanya perlu memberikan dukungan dan semangat belajar untuk anak. Selain itu, orang tua bisa bagi anak dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.