Ternak Ayam Joper dan Hasil dari ayam joper
Ayam joper merupakan kepanjangn dari kata jowo super (sudah persilangan). Ayam ini keturunan dari hasil persilangan antara ayam jantan kampong dan ayam betina petelur coklat yang memproduksi daging. Ayam joper muncul karena peminat pasar akan daging ayam kampung sangat meningkat. Ternak ayam kampung joper ini sekitar 60 sampai 75 hari tergantung perawatan dan ingin bobot berapa ketika panen. Kita harus menyiapkn doc , setelah kandang siap dan sudah steril baru doc tersebut bisa di taruh dikandang. Pertama kali ayam datang harus dikasih gula merah pada air minum. Pemberian air gula ini cukup sekali saja setelah setengah jam sampai 1 jam setelah itu baru diberi pakan dan minum air putih. Setelah itu, masa pembesaran pada  ayam joper. Pada masa pembesaran ayam joper lebih banyak makan dan pemberian pakan harus teratur. Pakan juga harus berprotein tinggi agar bobot ayam lebih banyak dan cepat besar agar lebih cepat waktu panenan. Untuk patokan harga panen mulai dari Rp40.000  sampai 75.000, tergantung harga pasaran bisa saja ada penurunan atau penaikan.Â
Ketika kita telat panen atau terlewat sampai berminggu-minggu, petani bisa saja banyak pengeluaran yang melebihi batas ternak pada umumnya. Apalagi pakan ayam yang sekarang ini biasa disebut sentrat lumayan harganya. Akan tetapi, semakin mahal sentrat semakin tinggi proteinya. Hasil dari ternak ayam joper yang paling utama adalah kita mendapatkan keuntungan berupa uang.
Pupuk ayam joper juga bisa dibuat pupuk organik sebelum digunakan untuk tanaman. Sebaiknya, kotoran ayam joper dijemur terlebih dahulu dan ayam joper ketika sudah dikarkas bisa dibuat menjadi makanan enak dan pedas, contohnya ayam betutu dan ayam pedas. Â Bulu ayam joper juga bisa dijadikan kemoceng untuk peralatan pelengkap membersihkan meja, kaca, dll.
Tetapi, ternak ayam joper memiliki resiko yang sangat rentan bangkrut, bisa saja terkena virus. Ayam joper juga memiliki berbagai jenis penyakit seperti gumoro, tetelo, pilek, lumpuh, lemah, dan tidak nafsu makan. Karena faktor ini menyebabkan produksi semua jenis ayam menurun. Kebanyakan tinggi kematian ayam joper di usia 2 bulan ke bawah.
Ayam joper juga bisa kanibalisme. Kanibalisme sendiri merupakan pemakan sesama jenis ketika pakan ayam sedikit dan tidak teratur. Bisa saja ukuran ayam tidak sama, ada yang lebih besar ada yang kecil. Untuk menghindari kanibalisme, kita harus memberi makan minum ayam dengan cukup dan kita harus membedakan atau memisahkan mana ayam yang besar dan kecil.
Usaha ayam joper bisa saja terserang oleh hama. Hama tersebut menjadi agen penyakit bagi ayam joper seperti lalat bisa menyebabkan ayam dan pekerja tidak nyaman serta membawa bibit penyakit. Hama bisa berasal dari hewan liar seperti musang, kucing, dan tikus.Â
Adapun jadwal pemberian pakan pada ayam joper pada usia ayam 1-7 hari adalah 10 gram per ekor, usia 8-14 hari sebanyak 15 gram per ekor. Usia 15-21 hari adalah 20 gram per ekor, dan usia ayam 22-28 hari adalah 30 gram per ekor. Ada banyak keuntungan ternak joper karena kita sendiri yang bertenak tidak ikut mitra tetapi kita harus modal sendiri dari mulai persiapan kandang dan akhir panen, itupun cukup lama tidak seperti ayam boiler atau potong. Kita harus rajin mengecek kandang dan suhu doc agar mengurangi angka kematian pada ayam joper. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H