Mohon tunggu...
Dini MeilailiaSachradiani
Dini MeilailiaSachradiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

nothing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melompat dan Bermain Bersama, TK ABA 32 Malang Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar

20 Februari 2023   07:22 Diperbarui: 20 Februari 2023   07:24 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kanak-kanak awal adalah masa yang sangat penting untuk pengembangan aspek fisik dan motorik. Untuk mengembangkan aspek tersebut anak-anak perlu dikenalkan dan dilatih dengan berbagai kegiatan. Namun, pada saat ini anak-anak jarang dikenalkan dan mengembangkan aspek motorik kasar mereka.  

Mengetahui masalah tersebut, lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri Kelompok 77 Gelombang 12 dengan anggota Shafira Aida Meilia, Aldan Abdul Haris, Bernaldo Nur Hakim, Dini Meilailia Sachradiani, M. Irhamussabil Sukman yang didampingi oleh Nandy Agustin Syakarofath, S.Psi., M.A. membentuk kegiatan pengabdian masyarakat di TK ABA 32 Kota Malang untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar anak menggunakan permainan tradisional. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Kegiatan motorik kasar dilakukan pada tanggal 3 Febuari 2023 oleh para siswa TK ABA 32 Malang dengan melakukan permainan lompat tali dan estafet bola. Kegiatan lompat tali dilakukan oleh para siswa TK Kelompok A dan kegiatan estafet bola dilakukan oleh Kelompok B. Permainan lompat tali berhasil mengenalkan siswa untuk melompat pada jarak dan ketinggian tertentu. Sedangkan permainan estafet bola meningkatkan kerja koordinasi tubuh serta kerjasama kelompok. Para siswa melakukan kegiatan dengan bahagia serta ceria. 

Manfaat kegiatan ini adalah agar para siswa dapat meningkatkan kemampuan motorik kasarnya. Anak-anak yang dulunya sering bermain bersama dan sekarang ditantang era globalisasi sehingga anak anak bermain sendiri sendiri dengan gawai yang dimilikinya, diharapkan dapat membentuk jiwa bermain sosial bersama dengan menggerakan badannya secara aktif. Dari kegiatan ini siswa awalnya bermain secara individu namun setelah dikenalkan kegiatan bersama mereka mulai bermain bersama teman lainnya misalnya seperti bermain lompat tali bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun