Pandemi covid-19 masih berlangsung di Indonesia serta di negara lain yang ada di dunia. Dampak pandemi ini sangat berpengaruh khususnya dalam bidang pendidikan. Dengan terjadi pandemi ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Dikti berusaha membantu pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah dasar melalui salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu kegiatan Kampus Mengajar. Sebanyak lebih kurang 15.000 mahasiswa di seluruh Indonesia yang berasal dari berbagai Universitas ditugaskan dalam kegiatan Kampus Mengajar angkatan 1. Salah satu mahasiswa UPI yaitu Dini Kusumadianti Nur Alfaeni ditugaskan mengajar di SD Negeri Pasirkuntul kecamatan Mande kabupaten Cianjur Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan, di mulai dari tanggal 22 Maret 2021 hingga tanggal 26 Juni 2021.
Tujuan dari Program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini adalah memberdayakan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk bergerak menyukseskan pendidikan nasional pada masa pandemi pada jenjang Sekolah Dasar di sekitar tempat tinggalnya. Hampir seluruh siswa sekolah dasar mengalami learning loss. Kesulitan dalam belajar selama pandemi khususnya belajar membaca bagi siswa kelas 1 terjadi di SD Negeri Pasirkuntul kecamatan Mande kabupaten Cianjur Jawa Barat. Selama 1 tahun pertama di masa pandemi, siswa kelas 1 yang sudah bisa membaca mencapai 45% siswa. Sedangkan sisanya masih terbata-bata bahkan ada beberapa siswa yang belum bisa membaca.
Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar membaca permulaan di kelas 1 SD Negeri Pasirkuntul selama masa pandemi adalah kurangnya pendampingan belajar membaca dari orang tua di rumah serta tidak terlaksana dengan optimal pembelajaran daring yang disebabkan dengan sedikitnya orang tua yang memiliki handphone. Selain itu, kesibukan orang tua dalam bekerja sehingga siswa tidak dapat melaksanakan pembelajaran ataupun mendapat informasi serta arahan pembelajaran daring dari guru. Dengan demikian, pihak sekolah memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas bagi siswa kelas rendah. Hal ini juga dilakukan karena wilayah sekolah tersebut termasuk zona hijau. Siswa kelas 1 SD Negeri Pasirkuntul difokuskan dalam pembelajaran literasi dan numerasi. Pada pembelajaran literasi ini siswa belajar membaca permulaan dengan metode eja.
Pada awal pemberian bimbingan belajar kepada siswa oleh mahasiswa, masih terdapat siswa kelas 1 yang belum lancar membaca. Mahasiswa memberikan bimbingan membaca selama tiga hari setiap minggunya selama pembelajaran berlangsung. Setiap siswa diberikan kesempatan yang sama untuk dibimbing dalam membaca. Secara bergantian siswa dibimbing belajar membaca menggunakan metode eja dan metode SAS. Metode ini efektif digunakan dalam belajar membaca bagi siswa kelas 1. Dengan adanya bimbingan ini, siswa merasa terbantu begitu pun guru kelas. "Saya mengucapkan terima kasih dengan adanya program kampus mengajar oleh kemendikbud, kami guru-guru SD Negeri Pasirkuntul sangat terbantu sekali" ucap ibu Lilis guru SD Negeri Pasirkuntul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H