Mohon tunggu...
Diniismo
Diniismo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Sedang berusaha menyukai belajar, karena selalu berharap memiliki umur panjang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ternyata Sebanyak Ini Laporan Keuangan yang Harus Diterbitkan Perusahaan

28 September 2024   21:10 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, Kompasianer! Selamat datang di Ruang Kejutan!

Suatu catatan yang berisi informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode yang digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan biasanya disebut dengan laporan keuangan.

Lantas, sebenarnya ada berapa laporan keuangan yang harus dilaporkan oleh suatu perusahaan? Yuk, cari tahu dengan baca kejutan-kejutan di bawah ini.

Laporan Keuangan

Umumnya, laporan keuangan yang harus dilaporkan oleh suatu perusahaan banyaknya adalah 5. Yakni :

1. Laporan posisi keuangan

2. Laporan laba rugi

3. Laporan aliran kas

4. Laporan perubahan ekuitas

5. Catatan atas laporan keuangan

Mengapa perusahaan harus melaporkan keuangannya dalam 5 laporan di atas? Jawabannya adalah karena perusahaan pada dasarnya harus melaporkan terkait kegiatannya seperti kegiatan investasi, pendanaan, dan operasional, serta perusahaan perlu mengevaluasi keberhasilan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan ini biasanya disebut dengan neraca. Mengapa demikian? Karena pada laporan keuangan yang disebut neraca ini isinya adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode.

Kondisi keuangan ini meliputi aset (sumber daya) dan klaim atas aset tersebut (meliputi kewajiban dan saham). Penyusunan neraca ini, biasanya menggunakan persamaan dasar akuntansi, yakni :

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Di dalam neraca, aset didefinisikan sebagai sumber daya yang memiliki potensi memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan pada masa yang akan datang. Sumber daya yang dimaksud di sini adalah sumber daya yang mampu menghasilkan aliran kas masuk atau sumber daya yang mampu mengurangi kas keluar.

Suatu sumber daya dapat diakui menjadi aset, apabila memenuhi syarat sebagai berikut ini :

1. Perusahaan memperoleh hak penggunaan aset tersebut dari hasil transaksi atau pertukaran pada masa lalu

2. Manfaat ekonomis masa mendatang bisa diukur dan dikuantifikasikan dengan tingkat ketepatan yang memadai.

Photo by Towfiqu barbhuiya: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-a-stationery-pad-9882203/ 
Photo by Towfiqu barbhuiya: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-a-stationery-pad-9882203/ 

Liabilitas merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk menyerahkan kas, barang, atau jasa dalam jumlah yang relatif pasti di masa depan sebagai ganti atas manfaat yang diterima perusahaan di masa lalu.

Kewajiban atau liabilitas jika dilihat dari waktu penyelesaiannya biasanya dibagi menjadi 2, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Seperti namanya, kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.

Laporan Laba Rugi

Laporan ini merupakan laporan yang berisi prestasi perusahaan dalam suatu periode. Tujuan perusahaan harus menerbitkan laporan laba rugi adalah untuk menunjukkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memperoleh laba.

Laporan laba rugi, biasanya melaporkan banyaknya pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya apa saja yang harus dibayarkan, yang kemudian hasil selisihnya menjadi laba atau rugi. Dalam hal ini, laba atau rugi inilah yang kemudian menjadi prestasi perusahaan.

Karena sering kali perusahaan memperoleh laba atau rugi dalam kondisi tidak normal, misalnya rugi karena bencana alam atau laba karena perubahan metode akuntansi. Maka, standar akuntansi mengelompokkan laba atau rugi menjadi 4 klasifikasi, yakni :

1. Pendapatan operasional (laba usaha)

2. Laba atau rugi dari pemberhentian operasi cabang bisnis

3. Laba atau rugi luar biasa

4. Laba atau rugi karena perubahan prinsip atau metode akuntansi.

Laporan Aliran Kas

Laporan aliran kas atau juga disebut laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan pada suatu periode.

Arus kas dapat didefinisikan sebagai laba sebelum pajak dari suatu proyek, ditambah dengan biaya penyusutan dan dikurangi laba bersih sebelum pajak tambahan yang diakibatkan oleh proyek-proyek tersebut.

Laporan arus kas, memiliki 3 komponen utama yakni :

Arus kas dari aktivitas operasi

Komponen ini menunjukkan aliran kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan yang dimaksud antara lain adalah penerimaan kas dari penjualan, pengeluaran kas untuk membayar pemasok, pembayaran gaji, pembayaran bunga, dan lain-lain.

Singkatnya, arus kas dari aktivitas operasi merupakan hasil selisih dari kas yang diterima dari pendapatan operasional dikurangi dengan kas yang digunakan untuk membayar beban-beban operasional.

Arus kas dari aktivitas investasi

Komponen dalam arus kas dari aktivitas investasi merupakan arus kas yang terkait dengan pembelian dan penjualan aset tetap, seperti gedung, peralatan, mesin, dan lain-lain.

Penerimaan kas yang berasal dari penjualan aset tetap dikurangi dengan pengeluaran kas untuk pembelian aset tetap hasilnya adalah arus kas dari aktivitas investasi.

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Komponen yang ketiga ini merupakan komponen yang mencerminkan bagaimana perusahaan mendanai operasi dan investasi mereka. Komponen ini berisi arus kas yang diperoleh atau digunakan untuk kegiatan pendanaan seperti penerbitan saham, penerimaan pinjaman, pelunasan, dan lain-lain.

Laporan Perubahan Ekuitas

Seiring dengan kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan, tentu saja mengakibatkan perubahan atas modal yang dimiliki oleh pemiliknya. Sehingga, laporan perubahan ekuitas dapat didefinisikan sebagai laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas atau modal perusahaan pada suatu periode.

Komponen dalam laporan perubahan ekuitas sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktiva perusahaan.

Apa saja komponen dalam laporan perubahan ekuitas? Berikut ini adalah komponennya.

Modal awal

Komponen ini berasal dari investasi awal atau penambahan investasi.

Laba Rugi

Komponen ini dapat diambil dari laporan laba rugi yang telah dibuat sebelumnya. Apabila perusahaan mengalami laba, maka akan menambah ekuitas perusahaan. Begitu juga sebaliknya, jika perusahaan merugi, maka akan mengurangi ekuitas perusahaan.

Penarikan (prive)

Komponen penarikan merupakan penarikan laba yang dilakukan oleh pemilik modal untuk kepentingan di luar perusahaan. Jika laba lebih besar dari penarikannya, maka akan ada kenaikan modal. Tetapi, jika laba lebih kecil dari penarikan yang lakukan, maka akan terjadi penurunan modal.

Modal akhir

Komponen terakhir ini merupakan hasil dari penambahan saldo modal awal dengan laba rugi, kemudian dikurangi dengan penarikan.

Photo by Polina Tankilevitch: https://www.pexels.com/photo/a-sticky-notes-and-coins-on-the-table-6927378/ 
Photo by Polina Tankilevitch: https://www.pexels.com/photo/a-sticky-notes-and-coins-on-the-table-6927378/ 

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan keuangan ini merupakan laporan yang berisi perincian atas akun yang diungkapkan dalam keempat laporan keuangan lainnya untuk memperjelas aliran dana yang masuk dalam setiap akun pelaporan.

Perincian keempat laporan sebelumnya ke dalam CaLK bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan.

Berbeda dengan laporan keuangan lainnya yang banyak berisikan angka, CaLK ini isinya berupa penjelasan, daftar terperinci, atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan keuangan.

Dalam penyusunannya Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan hal-hal berikut ini.

1. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro.

2. Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi.

3. Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan termasuk kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.

4. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.

5. Menyajikan perincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

6. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

7. Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar dan tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

***

Bagaimana kejutan kali ini? Terima kasih sudah diapresiasi. Jangan sungkan untuk memberikan masukan, sampai jumpa kapan-kapan. Ikuti aku untuk dapatkan kejutan lainnya. Thank You!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun