Saat mendengar kata "kota tahu" semua orang pasti tertuju pada Kota Sumedang, dan benar Tahu merupakan ciri khas atau makanan khas kota Sumedang, hampir disetiap sudut kota pasti ditemukan penjual tahu.Â
Padahal Sumedang lebih dari sekedar melulu tentang Tahu, sumedang juga lekat dengan sejarah yaitu Kerajaan Sumedang Larang yang berdiri sejak abad ke-8 Masehi hingga saat ini, bahkan hingga saat ini masih sering dilaksanaakan tradisi kerajaan seperti dalam acara pernikahan.
Wisata di daerah Sumedang sangat berpotensi, sejalan dengan banyak nya pembangunan-pembangunan seperti jalan tol cisumdawu, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Kota Sumedang, yang dapat mempermudah akses ke kota Sumedang.
Di Sumedang dibangun juga bendungan terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara Bendungan Jatigede tidak hanya digunakan sebagai sumber pasokan air untuk PLTA dan irigasinya saja. Namun kini, kawasan bendungan Jatigede dimanfaatkan sebagai lokasi tujuan wisata. Baru-baru ini sedang hits tempat wisata yaitu Tanjung duriat yang terletak di pesisir barat laut bendungan Jatigede yang menawarkan keindahan bendungan dari atas bukit, Di Wisata Tanjung Duriat juga tersedia berbagai fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung.Â
Selain tempat atau zona selfie dan wefie dengan pemandangan Bendungan Jatigede, ada juga tempat untuk berkemah (camping ground), warung kuliner yang menyediakan berbagai jenis makanan, ditambah fasilitas penunjang lainnya seperti tempat parkir, toilet dan mushola. Wisata Tanjung Duriat bisa diakses menggunakan jalur Situraja - Pajagan ataupun melewati jalur Tomo - Jatigede. Pengujung Tanjung Duriat ditarif Rp. 5.000. Sementara biaya parkir kendaraan Rp. 5.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp. 2.000 untuk kendaraan roda dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H