Dini Aulia Farhani
Sri Dewi Wahyundaru
S1 AkuntansiÂ
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung SemarangÂ
PERAN AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN
I TEORIÂ
1.1 DEFINISI
Aset berwujud perusahaan adalah property, pabrik dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan untuk bisnis perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual. Asset tetap bersifat marfologis, menguntunkan secara financial selama lebih dari satu tahun, dan juga merupakan asset perusahaan yang diperoleh perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnis daripada dijual kembali. Karena bentuk keyakinan ini, investasi sering disebut sebagai asset berwujud. Pengelolaan asset tetap yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerugian baik dalam laporan bisnis maupun keuangan. Manajemen asset mencakup struktur, pendekatan, pengukuran, penilaian, pelepasan dan laporan yang diatur oleh akuntansi asset. Dalam asset tetap ini, produsen secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :
- Tanah dan perbaikan tanah
- Gedung dan perbaikan gedung
- Mesin
- Mebel
- Kendaraan
1.2 TUJUAN AKTIVA TETAP
Tujuan standar akuntansi No. 16 adalah untuk menyediakan akuntansi untuk asset tetap sehingga pengguna laporan keungan dapat memahami informasi tentang imvestasi oleh entitas dalam asset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut.Â
Â
II ISU ISU DALAM MASYARAKAT
Masalah utama dalam akuntansi untuk asset tetap adalah pengakuan asset, penentuan nilai buku, depresiasi dan kerugian dalam penilaian asset tetap. Standar ini berlaku untuk asset tetap kecuali pengungkapan lain mensyaratkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda. Pernyataan ini tidak berlaku untuk:
- Asset tetap berwujud diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk dijual
- Pengakuan dan evaluasi asset dalam eksploitasi dan penambangan sumber daya alam
- Hak pengembangan dan cadangan mineral dari minyak, gas dan sumber daya tak terbarukan lainnya.
- Â Pernyataan lain mungkin memerlukan pengakuan asset tetap berdasarkan pendekatan yang berbeda seperti: sewa untuk menilai persepsi item sewa dalam property, pabrik, dan peralatan berdasarkan pengalihan risiko dan manfaat. Entitas juga harus meminta pernyataan ini untuk property investasi yang tidak memenuhi definisi property investasi
Dewasa ini, sector public dan swasta bersaing untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan kualitas layanan kepada konsumen dan masyarakat umum. Pada dasarnya, kami akan melakukan berbagai inovasi untuk mencapai tujuan bisnis kami yaitu memaksimalkan keuntungan dengan menjual produk dan layanan kepada semua pelanggan kami. Selain mengejar keuntungan, tujuan bisnis lainnya mungkin termasuk pertumbuhan yang berkelanjutan, kelangsungan hidup, dan kesan positif pada masa. Untuk melakukan bisnis perusahaan memiliki asset yang diharkan dan dapat membawa manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa depan. Untuk mendukung hal tersebut, setiap perusahaan membutuhkan informasi keuangan. Di Indonesia standar pengelolaan laporan keuangan adalah Ikatan Akuntansi Indonesia.