Pendidikan Islam dan Stratifikasi sosial

Pengertian Pendidikan Islam dan Stratifikasi sosial

Pendidikan Islam adalah proses pembentukan dan pengembangan manusia yang berlandaskan pada ajaran-ajaran Islam. Tujuan utamanya adalah membimbing individu untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta untuk mengembangkan kepribadian yang beriman, berilmu, beramal, dan berakhlak mulia.

Menurut Al-Nahlawi, pendidikan Islam berfungsi sebagai pengaturan bagi individu dan masyarakat agar dapat menjalankan ajaran Islam secara rasional dan menyeluruh, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Pendidikan Islam dan stratifikasi sosial memiliki hubungan yang kompleks. Di satu sisi, pendidikan Islam bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera, di mana setiap individu memiliki akses yang sama terhadap peluang pendidikan dan peningkatan kualitas hidup. Namun, dalam praktiknya, stratifikasi sosial sering kali membatasi akses ke pendidikan berkualitas bagi kelompok-kelompok sosial tertentu. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan Islam untuk memainkan peran dalam mengatasi ketidakadilan sosial dan mendorong mobilitas sosial melalui akses pendidikan yang lebih merata bagi semua lapisan masyarakat.

Secara etimologis, istilah "stratifikasi" atau "stratification" berasal dari kata "strata" atau "stratum," yang berarti "lapisan." Oleh karena itu, stratifikasi sosial sering diartikan sebagai pelapisan masyarakat. Ini merujuk pada sekelompok individu yang memiliki kedudukan setara menurut ukuran masyarakat, yang dikategorikan dalam suatu lapisan atau strata.

Stratifikasi sosial adalah sistem hierarki kelompok dalam masyarakat, sehingga secara etimologi, stratifikasi sosial mencakup pelapisan atau penggolongan masyarakat dalam hierarki yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Fuad Hasan mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai tingkatan atau pelapisan individu yang memiliki kedudukan sama dalam struktur status sosial.

Penyebab Stratifikasi sosial

Soekanto menyatakan bahwa munculnya stratifikasi sosial disebabkan oleh adanya nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Selain itu, penyebab utama stratifikasi sosial tidak hanya terkait dengan faktor ekonomi, pekerjaan, usia, kekuasaan, status sosial, dan budaya, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh pendidikan.

Penyebab stratifikasi sosial dalam pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa faktor utama:

• Akses Ekonomi Keluarga
• Dengan kondisi ekonomi yang lebih baik cenderung memiliki akses ke pendidikan berkualitas, seperti sekolah swasta atau institusi pendidikan yang terkemuka.
• Kualitas Sumber Daya Pendidikan
• Sekolah yang memiliki sumber daya yang lebih baik, termasuk guru berkualitas, kurikulum unggulan, dan fasilitas yang memadai, biasanya menghasilkan prestasi akademis yang lebih tinggi.
• Latar Belakang Keluarga
• Keluarga yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung lebih memahami pentingnya pendidikan dan mampu memberikan dukungan yang lebih besar kepada anak-anak mereka
• Norma dan Budaya Masyarakat
• Nilai-nilai dan norma budaya dalam suatu masyarakat dapat memengaruhi pandangan terhadap pendidikan.