Manusia sesungguhnya adalah makhluk ciptaan Tuhan. Makhluk yang diberi banyak kesempurnaan dan makhluk yang begitu banyak keluhan. Pada hakikatnya manusia adalah lemah dimata Tuhannya. Manusia bukan individual melainkan sosial. Kali ini kita akan membahas apa sih hakikat manusia itu? Definisi manusia sangatlah beragam,bergantung pada pemikirian tiap – tiap manusia itu sendiri.Banyak manusia yang tidak mengetahui hakikat diciptakan dirinya.Kenapa? Karena mereka tidak mengenali dirinya sendiri,sebagian dari manusia hanya berpura – pura menjadi orang lain.
Menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2005:3-4) hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik, yang prinsipiil, yang membedakan manusia dari hewan. Wujud hakikat manusia yakni kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, memiliki kata hati, memiliki moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa kebebasan (kemerdekaan), menyadari hak dan kewajiban, dan kemampuan menghayati kebahagiaan.
Manusia dengan hewan pada dasarnya berbeda.Baik dalam hal perasaan maupun pemikiran.Yang perlu kita ingat manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna di banding dengan makhluk lainnya.
Selain itu hakikat manusia juga dibedakan menjadi beberapa dimensi sebagai berikut :
1.) Beberapa aliran tentang dimensi hakikat manusia misalnya monisme, spiritualisme, materialisme, atomisme, dualisme, pluralisme, dan evolusionisme.
2.) Beberapa pilihan tentang dimensi hakikat manusia contohnya Hakikat manusia jiwa-raga (jasmani-rohani), Hakikat manusia individu dan sosial dalam hal ini dibedakan menjadi dimensi keindividualan serta dimensi kesosialan.
3.) Hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibagi menjadi dimensi kesusilaan dan keagamaan.
Dari beberapa dimensi tersebut menunjukan bahwa manusia bersifat religi,sosial,bermoral dan keindividual dalam berbagai hal tertentu. Manusia bersifat religi karena setiap mahkluk yang ada di dunia memiliki Tuhan yang harus disembah.Seperti yang selalu kita dengar bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang hidupnya membutuhkan manusia lainnya.Setiap manusia pasti dan harus bermoral.Baik dan buruknya seorang manusia dilihat dari bagaimana cara berperilakunya.Meskipun disebut makhluk sosial manusia juga memiliki sifat keindividual terutama soal kepentingan masing – masing.
Selanjutnya ada Teori hakikat manusia yang terbagi dalam beberapa jenis yakni yang pertama ada kaum psikoanalisis berpendapat bahwa manusia digerakkan, dikontrol dorongan-dorongan instrinsik (dari dalam dirinya, tenaga dalam), untuk memuaskan biologisnya.Kedua,pandangan Humanistik Rogers, tokoh humanistik, berpendapat bahwa manusia itu memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan positif, manusia itu rasional, tersosialisasikan, dan dalam beberapa hal dapat menentukan nasibnya sendiri.Ketiga,Pandangan Martin Buber Buber berpendapat bahwa manusia tidak dapat dikatakan pada dasamya dosa dan dalam genggaman dosa, melainkan manusia merupakan suatu keberadaan (eksistensi) yang berpotensi.Terakhir, Pandangan Behavioristik Kaum behavioristik (Skinner) menganggap bahwa manusia sepenuhnya makhiuk reaktif, yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Lingkungan menjadi penentu tunggal tingkah laku manusia.
Makna dari siapa manusia bergantung pada manusia itu sendiri.Seberapa jauh ia mengenali dirinya dan sebesar apa keinginannya untuk mengetahui.Perlu di garis bawahi dari sisi agama manusia adalah makhluk ciptaan Tuhannya.Maka apa yang dikerjakan manusia harus sesuai dengan apa yang diperintahkan masing – masing kepercayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H