Membaca himbauan admin agar jangan menistakan orang di Kompasiana, saya akhirnya bernapas lega karena admin memposting tulisan tersebut mengingatkan pengguna Kompasiana agar tidak mengirim message cabul ke sesama Kompasianer. Pada tahun 2011 silam, saya dikirim message cabul yang menjijikan oleh seorang kompasianer yang bernama Papae Lintang Putra. Saya tidak pernah bermasalah dengan Kompasianer ini dan message cabulnya tersebut membuat saya shock dan takut untuk menulis di Kompasiana. Pada saat itu saya mencoba mengingat-ingat lagi apa kesalahan saya. Saat itu saya tidak habis pikir kenapa Kompasianer ini tanpa perasaan melecehkan wanita. Kami adalah kaum yang lemah dan butuh perlindungan. Saya berharap dengan tulisan himbauan admin tersebut dapat meminimalkan perlakuan kasar pengguna Kompasiana baik melalui komentar-komentar maupun melalui inbox. Saya mohon maaf kepada admin dan pembaca sekalian karena memasang link Printscreen inbox cabul ditulisan ini. Hal ini semata-mata untuk pembelajaran dan sanksi hukuman moral kepada yang bersangkutan. Saya mohon kepada admin agar printscreen tersebut jangan dihapus. Saya tidak ingin menuntut secara hukum melalui UU ITE, sekalipun nama baik dan kehormatan seseorang patut dilindungi oleh hukum yang berlaku. Dengan tulisan ini semoga kita lebih berhati-hati dan menggunakan internet dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H