Desa Lengkong, 21 Juli 2024 - Program Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat desa melalui workshop inovatif. Puluhan ibu-ibu PKK berkumpul dengan semangat di Balai Desa, bukan hanya untuk berkegiatan rutin, tetapi untuk mengikuti workshop yang diinisiasi oleh mahasiswa BBK-4 Universitas Airlangga. Kali ini, tim BBK -4 Universitas Airlangga menggelar workshop pembuatan jamu beras kencur dan bedak dingin untuk ibu-ibu PKK Desa Lengkong. Tidak hanya belajar meracik jamu dan bedak, peserta juga diberikan ilmu tentang penghitungan modal usaha dan strategi penjualan.
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan Ibu PKK yang menyampaikan pentingnya menghidupkan kembali warisan tradisional melalui inovasi produk herbal. Â Pada sesi pertama, peserta diperkenalkan dengan bahan-bahan dasar pembuatan jamu beras kencur seperti beras, kencur, jahe, dan gula merah. Tim BBK-4 menjelaskan manfaat satu per satu bahan-bahan yang digunakan dan langkah-langkah pembuatan dijelaskan dengan rinci, mulai dari pencucian bahan, proses penggilingan, hingga tahap akhir penyajian. Langkah demi langkah, ibu-ibu PKK tampak antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari mencuci beras hingga menghaluskan kencur dan jahe.Â
Setelah sesi jamu beras kencur, perhatian peserta beralih ke pembuatan bedak dingin. Dengan bahan utama tepung beras, kayu manis, dan air mawar, tim KKN memandu peserta untuk mencampur dan mengolah bahan-bahan tersebut hingga menjadi bedak dingin siap pakai. Langkah demi langkah pembuatan bedak dingin dipraktikkan bersama, menciptakan suasana penuh keakraban dan kebersamaan. Ibu-ibu PKK belajar cara mengaplikasikan bedak dingin untuk perawatan kulit sehari-hari.Â
"Bedak dingin ini sangat bermanfaat untuk kulit, terutama di cuaca panas seperti sekarang. Selain itu, bahan-bahannya mudah didapat dan murah," kata Ibu (SIAPA YA ) dengan senyum puas.
Tidak hanya pembuatan produk, workshop ini juga membekali peserta dengan ilmu penghitungan modal dan strategi penjualan. Tim BBK-4 Universitas Airlanggamemberikan materi tentang penghitungan modal dan strategi penjualan. Peserta diajarkan cara menghitung biaya bahan baku, biaya produksi, hingga menentukan harga jual yang menguntungkan. Mereka juga berbagi tips pemasaran efektif, baik secara online maupun offline, untuk membantu ibu-ibu PKK memasarkan produk mereka.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Belajar Bersama Komunitas (BBK)  Universitas Airlangga dalam memberdayakan masyarakat desa melalui pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha kecil. Dengan antusiasme dan semangat yang ditunjukkan oleh ibu-ibu PKK, tim BBK-4 yakin bahwa Desa Lengkong bisa mencapai kemandirian ekonomi yang lebih baik di masa depan.
"Kami sangat senang melihat antusiasme dari ibu-ibu PKK. Harapan kami, ilmu yang diberikan bisa langsung diaplikasikan dan membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan keluarga," tutur ketua tim BBK-4 Unair Desa Lengkong.
Dengan berakhirnya workshop, terlihat jelas bahwa ibu-ibu PKK Desa Lengkong tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga motivasi untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan perekonomian keluarga melalui produk-produk herbal yang mereka buat sendiri. Melalui sinergi antara pengetahuan tradisional dan inovasi, masa depan yang lebih cerah untuk Desa Lengkong pun semakin nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H