Kasus covid-19 di Indonesia sudah berlangsung selama sembilan bulan sejak diumumkan pertama oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Maret 2020 silam. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan model penularan virus corona di Indonesia telah masuk tahap penularan komunitas. Klasifikasi ini berarti Indonesia sudah mengalami penyebaran yang leih besar dari penularan local atau community transmission. Menurut WHO bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet (percikan air liur) dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya. Sehinngga apabila tidak ada alat pelindung diri maka cirus tersebut akan cepat menyebar dan menular.
Berdasarkan data terakhir pada 21 Desember 2020 dari JHU CSSE COVID-19 bahwa kasus positif bertambah sebanyak 6.848 orang dengan grafik yang secara continyu terus meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran covid-19 ini sangat cepat dan dapat meningkat dari waktu ke waktu. Sehingga beberapa upaya lakukan untuk pencegahan dan penanggulangan covid-19 baik itu oleh pemerintah atau pun tim medis sebagai garda terdepan. Meskipun beberapa kebijakan dikeluarkan pemerintah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Himbauan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) Namun, apabila masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk mendukung dan membantu pencegahan penyebaran infeksi virus covid-19 ini  upaya pencegahan tersebut tidak akan terlaksana secara maksimal. Dengan demikian, mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa perlu berperan aktif dalam upaya pencegahan penularan dan penanggulangan covid-19 sebagai bagian dari elemen pendukung.
Oleh karena itu, melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Penceghan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 (PPDC) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan sebuah sosialisasi dan edukasi pencegahan dan penanggulangan dampak covid-19 melalui media massa seperti Instagram, Twitter dan WhatsApp. Penggunaan media massa ini dipilih karena pada generasi millennial sekarang bahwa sebagian masyarakat pada umumnya menggunakan media sosial untuk mengakses informasi secara cepat dan mudah, sehingga dirasa bentuk sosialisasi dan edukasi melalui media massa ini merupakan alternatif yang tepat.
Beberapa upaya seruan pencegahan covid-19 yang dilakukan berupa poster, video serta infografis yang disebarkan melalui media Instagram, Twitter, Youtube dan WhatsApp dengan sasarannya yaitu masyarakat pengguna sosial media. Seruan pencegahan lain pun dilakukan melalui banner atau brosur yang dipasang pada ruas pinggir jalan atau area umum lainnya. Â Selain itu, upaya lain yang dilakukan dalam penanggulangan dampak covid-19 bagi masyarakat dalam bidak ekonomi adalah dengan pelatihan pengoptimalan potensi serta karya yang dapat dibuat untuk menambah penghasilan disamping adanya krisis ekonomi akibat pandemik covid-19 ini.
Sumber:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H