Mohon tunggu...
Dini Azhari
Dini Azhari Mohon Tunggu... Penulis - 15

Author

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka

10 Juni 2019   00:12 Diperbarui: 10 Juni 2019   09:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasir berdebar saat mendengar kabar,

Ada sesuatu yang menggelegar.

Darah berdesir hebat,

Luka kian lebat.

Jarum jam memejamkan batinnya,

Ia tak sanggup menyaksikan luka yang meletup.

Sepeda tua tak berani mendua,

Ia tak ingin merasakan luka tuk yang kedua.

Tali menyurutkan nyali,

Ia tak ingin luka karena menjadi kuli.

Iya ... Kuli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun