Mohon tunggu...
Dini Rofiatin
Dini Rofiatin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Seks Education for Kids, Why Not?"

9 November 2018   16:22 Diperbarui: 9 November 2018   18:30 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mendengar kata pendidikan seks tentu menimbulkan berbagai respon dari masyarakat, ada yang beranggapan sangat tabu jika dibicarakan di Indonesia karena belum dianggap sesuatu yang lumrah. Padahal paparan pornografi dan kejahatan seksual terhadap anak terus meningkat bahkan dengan sangat mudah di akses di dunia digital. 

Orangtua lebih berfokus pada pendidikan akademik daripada masalah sosial yang dihadapi anak, padahal kejahatan seksual terhadap anak salah satunya dipengaruhi karena kurangnya sosialisasi pendidikan seksual terhadap anak. 

Lalu, pada usia berapa anak mulai dikenalkan pendidikan seks?

Sebenarnya diusia 4 tahun sudah bisa diajarkan tentang pendidikan seks ini, mengingat di dalam pengajaran TK sudah terdapat tema yang membahas identitas diri, gender. 

Siapa saja yang berhak menyentuh tubuh si anak?

Ini juga perlu diingatkan tidak sembarang orang bisa menyentuh area-area vital tersebut, jika perempuan yang berhak adalah ibu, nenek, atau orang yang benar-benar dipercaya dan dokter yang akan memeriksa, begitupun sebaliknya. 

Keterbukaan antar keluarga sangat penting selain mendekatkan anak dengan orangtua juga mengantisipasi agar anak tidak mencari tau sendiri, bisa saja sumber yang didapat anak tidak terpecaya. 

Dalam menyampaikan pendidikan seks, partisipasi orangtua, lembaga sekolah terkait merupakan kunci keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai dan pengetahuan ini. agar anak tidak salah menafsirkan tentang seks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun