Pendahuluan
Adapun kondisi yang menjadi latar belakang masalah motivasi belajar peserta didik yang rendah bisa dilihat dari indikator berikut diantaranya peserta didik kurang tekun dan ulet dalam belajar dan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, sering malas dan mengantuk dalam proses pembelajaran di kelas, sering terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan guru, dan mengobrol saat guru menerangkan di depan kelas. Penggunaan metode ceramah yang diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran juga bisa menyebabkan pembelajaran menjadi monoton dan hanya berpusat pada guru sehingga peserta didik menjadi tidak aktif ditambah dengan penggunaan media yang kurang inovatif maka akan membuat kejenuhan pada peserta didik.
Praktik baik ini sangat penting untuk dibagikan agar terjadi perubahan motivasi belajar peserta didik secara khusus dan terjadinya perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran secara umum, sehingga diharapkan aktivitas belajar peserta didik semakin meningkat dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, mulai tumbuhnya motivasi dan semangat internal dari dalam diri peserta didik, mulai tumbuh dan berkembangnya kemampuan intelegensia serta daya berfikir kritis peserta didik setelah melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang mengasah rasa ingin tahunya
Saya sebagai guru sangat memiliki peran dan tanggung jawab terhadap keberlangsungan dan keberhasilan praktik baik ini karena sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) menuju pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala peserta didik memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik secara optimal dengan cara menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran yang efektif dan inovatif.
Pembahasan
Berbagai cara dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan peserta didik dapat berfikir aktif serta diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan dalam berbagai kegiatan. Salah satu caranya adalah menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan bantuan media simulasi PhET dan LKPD. Adapun beberapa tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah:
- Peserta didik yang sangat beragam dan heterogen, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan motivasinya
- Tidak banyak peserta didik yang memiliki laptop, sehingga dilakukan di laboratorium komputer agar pembelajaran berbasis PhET dapat dilaksanakan
- Peserta didik masih canggung saat mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi di depan kelas, namun mungkin disinilah mereka belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dalam kelompoknya
- Peserta didik masih perlu diarahkan dan dibimbing dalam melakukan praktikum meskipun urutan langkahnya telah jelas tertuang di dalam LKPD
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah:
- Guru itu sendiri sebagai subjek utama yang melakukan praktik
- Peserta didik yang menjadi sampel dalam proses pembelajaran
- Teman sejawat yang merupakan guru yang membantu mengobservasi pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus memberikan masukan dan sarannya
- Videografer yang mengambil video pada proses praktik pembelajaran
- Kepala sekolah yang telah memberikan izin, masukan dan saran pada praktik pembelajaran yang dilakukan
Langkah-langkah dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam praktik pembelajaran sebagai berikut:
- Menyamakan pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan informasi-informasi teknis dan materi-materi pendahuluan secara mandiri melalui grup WA untuk mengatasi permasalahan peserta didik yang beragam dan heterogen. Prosesnya: siswa diminta untuk mempelajari terlebih dahulu secara mandiri materi yang diberikan sambil kemudian menanyakan kepada guru bagian yang kurang jelas via WA agar seluruh anggota grup mendapatkan jawaban dan pemahaman yang sama.
- Meminta izin kepada pihak sekolah untuk menggunakan ruang Lab. Komputer dan fasilitasnya selama proses pembelajaran.
- Guru sering dan selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta didik dalam pelaksanaan praktikum agar tujuan praktikum bisa terlaksana dan efisiensi waktu. Prosesnya guru selalu berkeliling dari kelompok ke kelompok, mengecek dan membimbing jika ada kesalahan dan menjawab pertanyaan siswa yang tidak mereka mengerti.
Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan strategi ini adalah:
- Peserta didik kelas 10
- Adanya grup WA sebagai pusat informasi
- Modul ajar, Bahan ajar, LKPD, media power point, instrumen evaluasi dan link-link materi belajar online
- Sarana komputer dan internet yang dimiliki Lab. komputer sekolah
- Infocus, Speaker, Kabel penghubung
Kesimpulan
Adapun dampak yang terlihat dari Aksi yang dilakukan pada PPL 1 adalah sebagai berikut:
- Peserta didik mulai terbiasa menggunakan teknologi, terkhusus penggunaan komputer dan aplikasi pembelajaran virtual
- Kemampuan berfikir kritis peserta didik mulai berkembang
- Peserta didik mulai menunjukkan kemajuan dalam melakukan komunikasi dan kolaborasi saat melakukan praktikum, presentasi dan diskusi