Dalam pelukan malam yang sunyi,
Mimpi-mimpi terbentang dengan lembut,
Seperti sutra berkilau di langit gelap,
Mereka tiba tanpa suara, tanpa henti.
Mimpi pertama, seperti cahaya jauh,Menerangi jalur yang tersembunyi,
Mengajak kita mengarungi lautan waktu,
Menangkap bintang jatuh dalam genggaman tangan.
Mimpi kedua, seperti peluk hangat,
Menghapuskan jejak lelah dari mata,
Membawa kita ke dunia tak terbatas,
Di mana segalanya mungkin dan nyata.
Mimpi ketiga, seperti lagu yang pelan,
Menyentuh hati dengan lembutnya nada,
Menggambarkan cerita tanpa kata,
Merangkai keinginan di tengah kegelapan.
Mimpi-mimpi berkembang menjadi sayap,
Mengajak kita terbang tinggi ke langit,
Menjelajahi dunia mimpi yang tak terbatas.
Di antara malam yang sunyi dan penuh misteri,
Mimpi-mimpi menjadi pemandu setia,
Mengajar kita untuk percaya pada diri sendiri,
Bahwa di setiap gelap, ada cahaya yang menyala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H