Peran Sektor Perkebunan Kopi terhadap Kondisi Masyarakat Dusun Tercel Desa Limbangan Kecamatan Limbanagan, Kendal

Kopi adalah salah satu produk perkebunan yang direkomendasikan untuk dikembangkan dan merupakan sumber pendapatan negara. Selain itu kopi juga meningkatkan kondisi ekonomi para penguasa dan petani kopi.

 Indonesia sendiri merupakan penghasil kopi peringkat ke-4 didunia pada tahun 2002 setelah Brazil, Colombia dan Vietnam. Kopi dinilai mempunyai komoditi tingkatan ekonimis yang cukup tinggi diantara hasil perkebunan yang lainnya. Kop sangat cocok ditanam di wilayah yang memiliki iklim tropis dan subtropis.

Dusun Tercel merupakan salah satu Dusun di desa Limbangan yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai salah satu sumber mata pencaharian. 

Sumber daya alam yang digunakan yaitu seperti kopi, aren, dan kolang-kaling.  Warga Dusun Tercel yang berprofesi sebagai petani yang salah satunya sebagai petani kopi. Perkebunan kopi yang terletak di dataran membuat para warga yang ingin memanen kopi harus melewati lajur yang tidak mudah. 

Akses menuju perkebunan kopi tidak dapat dilewati kendaraan hanya dapat dilewati dengan berjalan kaki dengan kodisi jalan yang terjal dan curam. 

Hal ini dilakukan oleh warga demi mencukupi kebutuhan hidup. Tidak jarang warga yang sudah berumur renta tetap sanggup untuk memanen kopi walaupun melewati kondisi yang berada di daerah dataran tinggi dikarenakan sudah terbiasa.

Para petani kopi tidak terikat waktu dan hari, para petani bisa mengatur pekerjaannya sendiri kapan harus bekerja. Jika memiliki perkebunan yang luas, para petani kopi dapat mengunakan bantuan oranglain dengan bayaran perkilo dari setiap kopi yang di panen. Tinggi penghasilan dari perkebunan kopi tersebut cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik. 

Panen besar yang tiba setahun sekali tersebut dapat mengahasulkan uang yang berlimpah. Saat musim panen tiba, daya beli petani kopi terhadap kebutuhannya juga meningkat.