Lahan pertanian yang kini berkurang tergantikan oleh bangunan-bangunan villa membuat masyarakat tidak memiliki lahan untuk menanam. Hal ini, menjadi masalah juga potensi bagi Desa Palasari maka dari itu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik IPB di Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur memperkenalkan program HolPa (Hortikultura Palasari).
Kegiatan HolPa bertujuan untuk memanfaatkan pekarangan rumah, yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-masing daerah. HolPa merupakan kegiatan penanaman benih sayuran, praktik cara membuat kompos dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang mudah didapatkan, serta praktik pembuatan hidroponik yang bekerja sama dengan pihak PKK, Kelompok Wanita Tani, dan Posyandu di Desa Palasari.
Pengenalan program kerja HolPa disampaikan oleh empat mahasiswa KKN-T IPB University yang berasal dari program studi berbeda. Ke empat mahasiswa tersebut yakni Anisa (Agronomi dan Hortikultura), Safira (Silvikultur), Hana (Manajemen Hutan), dan Aldo (Ilmu Teknologi Produksi Peternakan).
HolPa disosialisasikan ke beberapa tempat, diantaranya di Rumah Bibit Sekar Arum, Posyandu Dahlia, Posyandu Cempaka, dan Posyandu Sakura.Â
"Kegiatan HolPa akan diawali dengan melakukan penyemaian bersama Kelompok Tani Wanita dan PKK di rumbit Desa Palasari. Lalu, dilanjutkan dengan mensosialisasikan dan praktik menanam sayuran yang ditanam dengan metode hidroponik bersama kader posyandu serta ibu-ibu di Desa Palasari. Terakhir kami akan mendemonstrasikan dan praktik pembuatan kompos dengan pupuk kandang dan menggunakan limbah rumah tangga organik dengan bantuan mikroorganisme (EM4)" Ujar Anisa salah satu mahasiswa KKN-T IPB.
Melalui program HolPa yang berkolaborasi dengan kader posyandu di Desa Palasari diharapkan kelompok kader dari desa turut membantu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan secara optimal yang ada di rumah, selanjutnya dapat membuat pupuk secara mandiri dengan memanfaatkan limbah organik yang terdapat di rumah sehingga dalam pelaksanaan pertanian bahan yang digunakan lebih ekonomis, dan dapat membudidayakan tanaman obat keluarga di rumah sehingga dapat dikonsumsi sendiri.
"Ibu senang mendapatkan ilmu baru dari adik-adik mahasiswa, menanam dengan teknik hidroponik ternyata bisa menggunakan barang-barang sederhana, semoga ilmu yang diberikan dapat diteruskan dan dijalankan oleh para kader" Ujar salah satu kader posyandu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H