Nama : Dinda Zalfa Aulia Nst
Nim : 0801202227
Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kelas : IKM 5 Semester 3
Gaya kepemimpinan mengandung arti suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Perwujudan itu biasanya membentuk suatu karakter dari seorang pemimpin tersebut apakah dia layak dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Di Indonesia, pemimpin Negara atau presiden berbeda-beda kepemimpinannya dalam menjalankan tugasnya. Berikut ini gaya kepemimpinan presiden di Indonesia selama menjabat sebagai pemimpin Negara.
1. Dr. Ir. H. Soekarno
Presiden pertama RI soekarno seorang pemimpin yang memiliki kharisma. Kharisma yang dimiliki soekarno bisa disejajarkan dengan pemimpin-pemimpin kelas dunia salah satunya John F. Kenedy dan Nelson Mandela. Bung karno memiliki postur tubuh yang tinggi tegap, wajah yang tampan, dan memiliki senyum yang memesona.
Bung Karno memiliki kelebihan, ia memiliki kharisma dasar yaitu memiliki kecerdasan dan wawasan ilmu pengetahuan yang luas. Bung Karno seorang pemimpin yang banyak membaca buku. Bung Karno juga turun langsung mempraktikkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Lewat kepiawaiannya dalam berkomunikasi dan pidatonya yang memukau khalayak, Bung Karno mampu membangkitkan rasa kebangsaan dan nasionalisme rakyat, untuk bangkit dan memerdekakan dirinya. Bung Karno tipe seorang pemimpin yang ingin merangkul semuanya. Bung Karno Memiliki rasa percaya diri yang kuat, mempunyai inisiatif dan inovatif yang tinggi, serta banyak akan ide ataupun gagasan baru yang dimilikinya.
2. Jendral TNI H.M. Soeharto
Presiden kedua Soeharto, Soeharto dikenal memiliki karakter yang tenang. Sosok pemimpin yang dikenal tidak banyak bicara dan memiliki senyum yang cirri khas sehingga dijuluki sebagai The Smiling General. Walaupun tidak memiliki raut wajah yang garang, , Soeharto adalah sosok pemimpin yang tegas dalam bersikap. Ia tak segan bersikap keras terhadap pihak-pihak yang dianggap senonoh dalam kepemimpinannya.
Soeharto seorang pemimpin yang berani mengambil risiko demi membela prinsip-prinsip kebenaran yang dijalankannya. Soeharto seorang pemimpin yang sangat berorientasi pada pembangunan. Soeharto seorang pemimpin yang selalu mau belajar dari berbagai sumber yang dietemukannya. Keberhasilan Soeharto memimpin Indonesia tidak dapat dilepaskan dari gaya kepemimpinan yang menggunakan nilai-nilai kebudayaan yang salah satunya budaya Jawa.
3. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie
Bachrudin Jusuf Habibie atau yang biasa dikenal dengan B.J. Habibie sosok pemimpin Indonesia yang dihormati. Habibie adalah seorang ilmuwan yang cemerlang, yang selalu bertanya kalau merasa tidak tahu, selalu ingin mendalami suatu hal yang ia tidak ketahui hingga ke akar-akarnya dan tidak suka mendengar omong kosong. Ia sosok pemimpin yang mampu membakar semangat anak muda di dalam maupun di luar badan organisasi yang dipimpinnya. Habibie juga sosok pemimpin yang pekerja keras, suka menolong orang lain, taat beragama, suami dan ayah yang penuh kasih sayang dan nasionalis.
Habibie seorang yang perfeksionis. Ia akan heran melihat orang tidak mau berusaha mencapai sesuatu yang ingin dicapainya. Habibie sosok pemimpin yang sangat detail, selalu memperhatikan sampai hal-hal yang kecil. Habibie menghayati dan menerapkan prinsip-prinsip yang berlaku di dalam industry modern. Dalam melaksanakan pekerjaan, Habibie berpegang pada prinsip “Bersikaplah rasional, bertindaklah konsisten, berlakulah adil”.
4. K. H. Abdurrahman Wahid (Gusdur)
Presiden Abdurrahman Wahid lebih dikenal dengan panggilan Gusdur. Gusdur seorang pemimpin yang humanis dan penganut pluralisme. Ia sosok pejuang demokrasi sejati dan sangat menghormati nilai-nilai demokratis. Sebelum menjajadi presiden, Gusdur seorang yang gigih dalam memperjuangkan demokrasi dan menentang pemerintahan otoriter. Ialah sosok pemimpin Islam progresif yang secara gigih mengontekstualisasikan nilai-nilai demokrasi Islam di Indonesia.
Gusdur telah mengajarkan bangsa Indonesia mengenai banyak hal, mulai dari hubungan agama (Islam) dengan Negara, toleransi antar umat beragama hingga persamaan hak sebagai warga Negara. Gusdur juga mengajarkan bahwasannya sangat penting menghargai perbedaan pendapat, menghilangkan diskriminasi berdasarkan ras dan agama, serta mewujudkan kemandirian bangsa dalam arti luas.
5. Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri meneruskan kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid yang terhenti ditengah jalan. Dalam kepemimpinannya, Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Megawati adalah seorang pemimpin yang memiliki berkepribadian yang kuat. Tidak mudah dipengaruhi oleh siapa pun, jika tidak sesuai dengan pikiran dan nuraninya tentang cita-cita NKRI. Baginya visi dan misi bagi pemimpin bangsa ini tak bisa lain dari visi dan misi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Perubahan visi dan misi yang berbeda dengan Pembukaan UUD 1945 justru harus dicegah.
6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh SBY, merupakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan era demokrasi. Presiden SBY juga menegaskan, kalau dirinya cenderung untuk mengalah, lebih memilih melakukan berkompromi dan membuat consensus, karna SBY tidak ingin kepemimpinan Yang dijalankannya menjadi otoriter.
SBY sosok pemimpin yang demokratis dalam mengambil keputusan selalu mengajak beberapa perwakilan bawahan, tetapi keputusan tetap berada di tangannya. SBY tipe pemimpin yang cermat dan berpikir matang sebelum mengambil suatu keputusan. Prestasi yang penting dicatat semasa kepemimpinan SBY yaitu keberhasilan menyelesaaikan batas maritim Indonesia dengan 2 negara sahabat yaitu singapura dan Filipina.