Mohon tunggu...
dindazaa syafaa
dindazaa syafaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwi

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Fenomena Geografi Fisik Kawasan Rawan Tanah Longsor terhadap Lingkungan Sekitar

29 Mei 2023   21:51 Diperbarui: 29 Mei 2023   21:55 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Pengertian dari geografi fisik adalah bidang ilmu geografi yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan studi tentang proses dan pola yang terjadi di lingkungan alam Bumi. Semua gejala alam yang terjadi di antroposfer, atmosfer, biosfer, hidrosfer, pedosfer (lapisan tanah), dan litosfer termasuk dalam ruang lingkup geografi fisik. Fenomena alam tanah longsor yang sering terjadi di Indonesia saat ini menjadi pembahasan yang menarik bagi penulis untuk menjadi topik populer dalam artikel ini.

        Bentuk permukaan Bumi dibentuk dan diubah melalui proses geologi. Geografi fisik fokus pada lapisan lingkungan fisik, karena perubahan bentuk yang dihasilkan oleh proses geologi biasanya tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Bentuk permukaan Bumi dibentuk dan diubah melalui proses geologi. Geografi fisik fokus pada lapisan lingkungan fisik, karena perubahan bentuk yang dihasilkan oleh proses geologi biasanya tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Indonesia berada di tempat di mana lempeng Eurasia, Pasifik, dan Australia saling menumbuk. Akibat tumbukan lempeng, terbentuk daerah penunjaman di sebelah Barat Pulau Sumatera, di sebelah Selatan Pulau Jawa hingga Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, di sebelah Utara Kepulauan Maluku, dan di sebelah Utara Papua. Selain itu, tumbukan itu menyebabkan pembentukan palung samudera, lipatan, punggungan, dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunungapi, dan sumber gempabumi. Ada 129 gunungapi di Indonesia. Ini menunjukkan 13% dari jumlah gunung api yang masih aktif di seluruh dunia. Oleh karena itu, Indonesia sangat rentan terhadap letusan gunungapi dan gempabumi. Jika sumbernya berada di dasar laut atau samudera, itu bisa menyebabkan gelombang Tsunami.

        Letusan gunungapi menyebabkan tanah pelapukan yang umum terjadi di Indonesia. Tanah ini subur dan sebagian besar terdiri dari lempung dengan sedikit pasir. Tanah pelapukan di atas batuan kedap air di perbukitan atau punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal dapat menyebabkan tanah longsor selama musim hujan yang tinggi Perbukitan rawan tanah longsor jika tidak ada tanaman keras yang berakar kuat dan dalam.Daerah lembah ngarai Sianok Longsor adalah salah satu wilayah Indonesia yang masih dihuni karena rawan longsor. Orang-orang di sana bergantung pada peternakan, perkebunan, dan juga banyak petani yang bergantung pada hasil panen mereka yang biasanya menghasilkan teh,kopi,strawbery,apel, tembakau, kentang, brokoli,selada,wortel dan lainya, kebutuhan masyarakat yang berlimpah cukup mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.

        Tanah longsor adalah perpindahan material yang membentuk lereng, seperti batuan, bahan pembangunan, tanah, atau campuran, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Tanah longsor terjadi seperti berikut: Bobot tanah akan meningkat karena air meresap ke dalamnya. Jika air menembus sampai tanah gelincir yang kedap air menjadi licin, tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar dari lereng. Untuk kawasan yang rawan longsor di Indonesia, sebagian besar lokasinya sulit dijangkau. Meskipun pemerintah bertanggung jawab untuk menyelenggarakan PB, mereka belum dapat mencapai semua lokasi. Untuk alasan ini, partisipasi setiap masyarakat sangat penting.

        Bertempat tinggal di daerah rawn tanah longsor memiliki banyak konsekuensi, termasuk kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan, serta keseimbangan lingkungan. Kawasan rawan tanah longsor menyebabkan kerusakan lahan dan kehilangan vegetasi penutup lahan, yang berdampak pada lingkungan. gangguan terhadap keseimbangan ekosistem Lahan sering menjadi sangat tinggi sehingga cadangan air bawah tanah menipis, yang menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung, yang sangat rentan terhadap bencana alam seperti tanah longsor. Jika tanah longsor terjadi di suatu tempat, itu juga bermanfaat karena lokasi tersebut dapat menjadi subjek penelitian terbaru bagi para peneliti. Di mana lokasi penelitian baru dapat dipelajari tentang struktur tanahnya dan potensi longsor di wilayah tersebut. Selain itu, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran alam yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat.

        Lokasi tempat tinggal pendudduk seperti ini sering mengalami longsor tanah, terutama selama musim hujan atau gempa bumi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor menegaskan bahwa penataan ruang di kawasan rawan bencana longsor harus dilakukan sesuai dengan standar penataan ruang. Akibatnya, untuk meminimalkan kerugian fisik dan korban jiwa, karakteristik bangunan yang tangguh terhadap bencana harus diketahui.  

        meminta semua penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor untuk bertindak sebagai antisipatif aktif daripada hanya responsif pasif. Untuk itu, pemerintah dan LSM harus berpartisipasi dalam pelatihan pemberdayaan penduduk yang tinggal di kawasan rawan longsor. Nanti akan ada keterpaduan antara masyarakat dan perusahaan swasta. Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana karena setiap bencana selalu menyebabkan sebagian desa terisolasi, dan komunitas yang terisolasi dapat bertahan hidup dengan sumber daya yang mereka miliki karena telah dibekali ilmu.

       Bencana alam yang disebabkan oleh fenomena alam tidak dapat dihindari. Seperti yang terlihat dalam menggambarkan kejadian tanah longsor yang sering terjadi di dataran tinggi, dengan Menghindari pembangunan perumahan di wilayah yang rawan terjadi tanah longsor.Pengolahan lahan terasering di daerah lereng mengurangi keterjangan lereng. Menjaga lereng yang baik untuk drainese untuk menghindari air. Dibangun dengan pondasi yang kuat, hijau dengan tanaman berakar dalam. Salah satu tindakan manusia yang harus dilakukan untuk mitigasi bencana adalah menutup rekahan di lereng untuk mencegah air cepat masuk.

        Pengaruh Fenomena Geografi Fisik Kawasan Rawan Tanah Longsor terhadap lingkungan sekitar

             Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Fisik Semester Genap 2022/2023

                     Dosen Pengampu : Ulfi Indrian Sari,  Mpd

                        Dinda Naza Syafaah ( 220102110076 )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun