Mohon tunggu...
dindayunitanp
dindayunitanp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas 17 agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mahasiswa KKN Untag Surabaya Melakukan Kegitan Sosialisasi dan Pelatihan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

21 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   14:05 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya ( 07/12/2024 ) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dalam upaya menciptakan lingkungan warga RT 04 RW 1 Medokan Semampir yang lebih hijau.

Selaku anggota sub kelompok 1 Dinda Yunita Nugraha Putri, mengatakan ide mengolah sampah tersebut berawal dari pola pikir untuk menciptakan kampung yang lebih hijau dan memanfaatkan sampah organik di wilayah RT 04 untuk membuat pupuk kompos.

“Kami menerapkan penghijauan di lingkungan RT 04, jadi banyak pepohonan dan banyak juga dedaunan yang gugur. Makanya kami berinisiatif untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik,” kata Dinda di Kota Surabaya, Sabtu.

Menurut keterangan dari ketua RT 04 bapak Ngurah menjelaskan pembuatan pupuk kompos itu sudah berlangsung, akan tetapi kurangnya minat dari warga RT 04 & kurangnya fasilitas pembuatan pupuk kompos jadi program ini terhenti.

Hasil dari pupuk kompos ini selain dapat dimanfaatkan untuk keperluan tanaman di lingkungan RT 04 sendiri, juga dapat dijual untuk pendapatan tambahan dan juga modal pembuatan pupuk lagi. Pemasaran pupuk kompos tersebut dapat melalui media sosial atau dari informasi antar warga.

Menurut Dinda Yunita Nugraha Putri sub kelompok 1, proses pembuatan pupuk kompos membutuhkan waktu satu bulan untuk fermentasi. Kegiatan itu diharapkan dapat memotivasi warga agar peduli lingkungan, menambah pengetahuan serta keterampilan yang mampu memberi pendapatan bagi warga RT 04 RW 01 medokan semampir.

Sementara itu, Dinda juga menjelaskan proses pengolahan pupuk kompos terbilang cukup mudah dengan memanfaatkan teknologi sederhana, namun mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan memanfaatkan sampah dedaunan di lingkungan warga RT 04.

“Dalam prosesnya, untuk menghasilkan pupuk kompos yang bagus memakan waktu lima minggu atau satu bulan untuk pembusukan," katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun