Surabaya ( 07/12/2024 ) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dalam upaya menciptakan lingkungan warga RT 04 RW 1 Medokan Semampir yang lebih hijau.
Selaku anggota sub kelompok 1 Dinda Yunita Nugraha Putri, mengatakan ide mengolah sampah tersebut berawal dari pola pikir untuk menciptakan kampung yang lebih hijau dan memanfaatkan sampah organik di wilayah RT 04 untuk membuat pupuk kompos.
“Kami menerapkan penghijauan di lingkungan RT 04, jadi banyak pepohonan dan banyak juga dedaunan yang gugur. Makanya kami berinisiatif untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik,” kata Dinda di Kota Surabaya, Sabtu.
Menurut keterangan dari ketua RT 04 bapak Ngurah menjelaskan pembuatan pupuk kompos itu sudah berlangsung, akan tetapi kurangnya minat dari warga RT 04 & kurangnya fasilitas pembuatan pupuk kompos jadi program ini terhenti.
Hasil dari pupuk kompos ini selain dapat dimanfaatkan untuk keperluan tanaman di lingkungan RT 04 sendiri, juga dapat dijual untuk pendapatan tambahan dan juga modal pembuatan pupuk lagi. Pemasaran pupuk kompos tersebut dapat melalui media sosial atau dari informasi antar warga.
Menurut Dinda Yunita Nugraha Putri sub kelompok 1, proses pembuatan pupuk kompos membutuhkan waktu satu bulan untuk fermentasi. Kegiatan itu diharapkan dapat memotivasi warga agar peduli lingkungan, menambah pengetahuan serta keterampilan yang mampu memberi pendapatan bagi warga RT 04 RW 01 medokan semampir.
Sementara itu, Dinda juga menjelaskan proses pengolahan pupuk kompos terbilang cukup mudah dengan memanfaatkan teknologi sederhana, namun mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan memanfaatkan sampah dedaunan di lingkungan warga RT 04.
“Dalam prosesnya, untuk menghasilkan pupuk kompos yang bagus memakan waktu lima minggu atau satu bulan untuk pembusukan," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H