Selama pandemic Virus Covid-19 ini pemerintah menerapkan kebijakan Stay at Home atau tetap tinggal di rumah. Masyarakat dihimbau untuk selalu tinggal didalam rumah. Salah satu buruh tani di Desa Tembelang Kecamatan Tembelang, Jombang, yaitu Ibu Ummi Kalsum (49 Tahun). Beliau sudah menjadi buruh tani selama 7 tahun. Di tengah pandemic virus Covid-19 ini beliau menjadi jarang pergi ke sawah. Apalagi buruh tani ini merupakan satu-satunya pekerjaannya. Beliau memiliki 2 orang anak lelaki yang sudah beranjak dewasa, suaminya bekerja sebagai kuli bangunan.
Sumber pendapatan dari Ibu Ummi Kalsum selama menjadi buruh tani memang tidak begitu banyak, sekitar Rp. 50.000 sampai Rp. 55.000 per hari tapi bagi beliau sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dikarenakan kedua anaknya juga bekerja sebagai buruh pabrik juga suaminya yang menjadi kuli bangunan. Selama pandemic virus Covid-19 ini beliau jarang ke sawah sehingga beliau menjadi ibu rumah tangga, dikarenakan buruh tani merupakan satu-satunya pekerjaannya.
Dampak adanya pandemic virus Covid-19 ini cukup merugikan bagi buruh tani seperti Ibu Ummi Kalsum. Selama pandemic virus Covid-19 beliau hanya beberapa kali saja dalam sebulan untuk pergi ke sawah. Sehingga perawatan tanaman padi menjadi tidak maksimal, apalagi ditakutkan terdapat serangan hama wereng yang merugikan petani dan tanaman padi.
Penulis : Adinda Yuliana Mulyani Putri
Fakultas Pertanian Universitas Jember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H