Generasi muda memainkan peran kunci dalam pemilu 2024 sebagai mayoritas pemilih. Mereka diharapkan memilih secara cerdas, bukan hanya berdasarkan popularitas. Keputusan mereka menentukan kemajuan dan masa depan Indonesia.
 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 50% pemilih 2024 berasal dari Generasi Milenial dan Gen Z, menjadikan mereka agen perubahan dengan perspektif baru dalam politik.    Namun, peran strategis ini juga diiringi berbagai tantangan yang perlu diperhatikan.
Tantangan yang Dihadapi :Â
1. Minimnya Minat Politik : Kurangnya minat politik di kalangan generasi muda membuat mereka kecewa dengan janji-janji politik yang tidak terpenuhi.
2. Informasi Kurang Aktual dan Hoaks : Generasi muda rentan terhadap informasi palsu yang memengaruhi pilihan politik mereka.
3. Politik Uang : Praktik ini merusak demokrasi dan menghambat kemajuan bangsa.
Untuk itu untuk mengatasi beberapa tantangan ini, generasi muda perlu dibekali dengan literasi politik dan digital yang memadai. Mereka juga harus memahami sistem pemilu, kewenangan calon pemimpin, dan rekam jejak para kandidat. Pemahaman ini akan membantu mereka membuat keputusan yang matang serta tidak terpengaruh oleh narasi yang manipulatif.
Untuk itu untuk mengatasi beberapa tantangan ini, generasi muda perlu dibekali :Â
1. Literasi Politik dan Digital : Meningkatkan pemahaman sistem pemilu, kewenangan calon pemimpin, dan rekam jejak para kandidat.
2. Partisipasi Aktif : Mengawasi jalannya pemilu dan memastikan proses yang jujur, adil, dan transparan.