Belum lama ini, revolusi industri 4.0 menjadi perbincangan dunia dan perlahan mulai berkembang pesat. Pada revolusi ini akan terjadinya ketika awalnya pekerjaan yang dilakukan secara manual, perlahan tergantikan oleh mesin atau robot yang dibuat oleh manusia sendiri, dengan tujuan untuk membantu aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-harinya.
Revoluasi Industri 4.0 dalam Karya Klaus SchwabÂ
      Di dalam buku karya Klaus Schwab yang berjudul  The Fourth Industrial Revolution, menjelaskan bahwa di industri keempat ini lebih dari hanya pemanfaatan suatu sistem serta mesin saja yang saling terhubung. Hal ini juga memiliki berbagai cakupan, seperti perpaduan diantara kemajuannya teknologi dengan domain digital maupun fisik, biologi juga yang menjadikan di dalam revolusi industri saat ini berbeda dibandingkan dengan revolusi indutri sebelumnya. Di revolusi industri saat ini juga akan munculnya terbitan baru di dalam berbagai macam bidang, seperti misalnya gene sequencing menjadi nanoteknologi, 3D printing menjadi bioteknologi.
      Revolusi industri 4.0 ini di dalam bukunya menerangkang bahwa bagaimana potensi yang akan ditawarkan oleh industi 4.0 ini. Klaus juga meyakinkan bagaimana berbagai macam cara baru yang dilakukan untuk pemanfataan teknologi yang nantinya membawa dampak yang positif bagi manusia.
Klaus juga telah mengungkapkan beberapa tantangan yang nantinya akan di hadapi. Â Hal ini seperti kekhawatiran sejumlah profesi yang akan hilang karena tenaga manusia yang akan tergantikan oleh mesin, hingga kekhawatiran berhubungan dengan manusia yang nantinya akan semakin bergantung pada teknologi. Namun Klaus menjelaskan juga tentang berbagai macam alasan, agar untuk selalu optimis dalam mengahadapi revolusi industry 4.0 ini.
Tantangan yang dihadapi di Era 4.0
      Berkembangnya teknologi informasi terjadi di seluruh bidang, hal ini menjadi tantangan besar yang harus di hadapi oleh dunia terutama Bangsa Indonesia. Mulai dari tingkat keamanan dalam informasi yang menurun, kurangnya keterampilan pada setiap individu karena selalu mengandalkan teknologi, hingga hilangnya banyak pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh tenaga manusia namun saat ini dilakukan oleh mesin. Hal ini dibuktikan dari sumber BPS (Badan Pusat Statistik)  di tahun 2018 yang dimana tingkat pengangguran dari total jumlah penduduk sebanyak 131,55 juta orang, sebanyak 5,34 persen diantaranya menganggur.
Solusi apa yang harus dilakukan?
       Tantangan ini harus ditanggapi oleh solusi yang tepat. Dengan masyarakat Bangsa Indonesia harus siap menerima perkembanganya teknolgi yang semakin pesat. Hal ini juga membuat beberapa pekejaan yang dilakukan oleh manusia akan tergantikan oleh mesin atau robot. Padahal robot itu sendiri dibuat oleh manusia. Lalu apa solusinya? Dalam menanggapi hal ini, manusia harus memiliki beberapa keterampilan atau  soft skill  yang dibutuhkan dalam era 4.0 seperti yang disampaikan oleh future of jobs reports, World Economic Forum dalam Teknologi.id:
- Berpikir kritis, yaitu dimana sabuah kemampuan seseorang harus berpikir dengan kritis yang masuk akal dengan suatu tujuan yang jelas;
- Pemecahan masalah yang kompleks, yaitu suatu kemampuan dimana dalam menyelesaikan masalah dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi, mencari solusinya yang tepat, melakukan suatu tindakan dari solusi yang didapat, lalu mengambil hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari penyelesaian masalah tersebut;
- Kretivitas, yaitu suatu kemampuan dalam menemukan hal yang baru ataupun mengembangkan sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar;
- Mengatur waktu dengan baik, yaitu kemampuan seseorang dalam mengatur, memimpin, serta memanfaatkan Sumber Daya Manusia dengan tepat;
- Negosiasi, yaitu kemampuan berbicara dengan meyakinkan ortang lain dalam aspek pekerjaan;
- Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan seseorang dalam mengatur, menilai, menerima serta mengontrol  emosi yang ada pada dirinya terhadap orang-orang yang ada disekitarnya;
- Berkoordinasi yang baik dengan orang lain, yaitu kemampuan berkerjasama dengan kelompok ataupun orang lain yang diluar kelompok;
- Penghakiman dan pengambilan keputusan, yaitu kemampuan dengan menarik sebuah kesimpulan atas situasi yang nantinya  akan dihadapi serta mengambil keputusan di dalam situasi dan kondisi apapun;
- Layanan orientasi, yaitu kemampuan dalam keinginan untuk membantu hingga memberikan layanan kepada orang lain dengan sebaik mungkin;
- Fleksibilitas kognitif, yaitu kemampuan dalam menyusun dengan spontan, suatu pengetahuan dalam banyak cara serta memberikan respon.
KesimpulanÂ