Dinda Tri Lestari 1800432 ( Pendidikan Seni Tari – FPSD )
DPL : Henri Nusantara, S.Pd. , M.Pd.
Pada bulan juli perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak, kebijakan pemerintah dengan mengadakannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat masyarakat kesulitan dalam segala hal kegiatan termasuk dalam Pendidikan, dengan pemberitahuan bulan sebelumnya pemerintah menyatakan pada ajaran baru bulan juli 2021 akan dilakukan dengan pembelajaran tatap muka secara terbatas setelah pemerintah menyelesaikan vaksinisasi terhadap pendidik dan tenaga Pendidikan.
Pada Kompas.com tertulis ”bahwa hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy”. Namun kini siswa tetap diharuskan belajar di rumah secara daring,dilihat dari kondisi dan situasi Covid-19 yang terus melonjak.
Dalam detiknews diberitakan “pemerintah menyatakan ada 27.913 kasus Corona baru”, “tak hanya Corona yang memecahkan rekor. Angka kematian juga sempat memecahkan rekor pada 1 Juli 2021 dengan 504 orang meninggal dunia “. Sayangnya tidak semua orang tua siswa menerima keadaan sekolah yang belajar secara daring.
Seperti di lingkungan Taman Kanak-kanak Muhajirin beberapa orang tua siswa Kober (Kelompok Bermain) ragu untuk mendaftarkan anak anaknya ke jenjang selanjutnya ( TK ) karena orang tua merasa pembelajaran daring itu tidak efektif yang mengakibatkan lemahnya motivasi belajar anak.
Ungkap Ibu Selly selaku orang tua siswa di Kober di Taman Kanak-kanak Muhajirin mengungkapkan alasannya “ karena dalam pembelajaran daring itu kurang efektif, anak disekolahin kan salah satunya untuk sosialisasi dan adaptasi apalagi anak saya umur empat tahun masih perlu mengenal lingkungan luar kalo di dalam rumah terus menerus selama satu tahun lebih ini semangat belajar dan bermain anak jadi menurun karena dia terus bersama orang yang sama setiap harinya dan tidak memiliki teman sebayanya makanya dia selalu meminta untuk pergi sekolah bertemu teman - temannya “. (27/07/2021).
Dalam satu tahun kebelakang selama pandemi TK Muhajirin melakukan pembelajaran daring melalui media Whatsapp menyampaikan materi berupa video dan foto media pembelajaran terkadang belajar secara luring dengan kapasitas lima orang anak dalam satu kelas bergantian melakukan pembelajaran secara luring dua pertemuan dalam satu minggu.
Tidak sedikit orang tua siswa menginginkan belajar secara tatap muka, dikarenakan bebeberapa anakpun meminta pergi kesekolah dan berkegiatan dengan teman-temannya dilingkungan sekolah.
Para tenaga pengajar dilikungan TK Muhajirin sedang memikirkan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan secara daring.
“Di tambah kita sebagai guru mencari pembelajaran yang menyenangkan buat anak, biar anak senang belajarnya. Kegiatan yang bikin anak senang dan nyaman”. (27/07/2021) Ujar Ibu Pina selaku guru di TK Muhajirin.
Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2021 yang sedang dilaksakana dengan tema “ Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan Dan Ekonomi Sebagai Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar “, saya Dinda Tri Lestari dalam kesempatan ini akan berkontribusi untuk mengoptimalkan pembelajaran bersama tenaga pengajar di Tk Muhajirin, Bojongsoang, Bandung.