Mohon tunggu...
DindaSyt
DindaSyt Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya anak yang cukup periang dan hobi nonton yang seru-seru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Alasan Mengapa Kamu Tidak Boleh Terlalu Sering Mengonsumsi Daging Olahan

7 Desember 2023   14:22 Diperbarui: 7 Desember 2023   14:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosis (Credit : freepik.com/timolina)

Kini ada begitu banyak produk olahan daging yang tersebar di kalangan masyarakat. Daging olahan siap saji merupakan salah satu produk makanan yang digemari oleh masyarakat. Selain karena rasanya yang lezat, praktis penyajiannya, harganya pun terjangkau dan mudah untuk ditemukan. Selain itu, produk olahan daging memiliki jenis yang beragam, seperti bakso, sosis, abon, kornet, nugget, dan masih banyak lagi. Daging olahan siap saji digemari oleh masyarakat terutama di kalangan masyarakat yang sibuk, seperti mahasiswa dan pekerja kantoran. Hal ini dikarenakan, orang-orang menginginkan hal yang praktis. Produk olahan daging sendiri sangat mudah untuk dikonsumsi.

Produk olahan daging dapat dimakan langsung, dipanaskan melalui microwave, direbus, digoreng, atau ditumis dalam waktu yang singkat. Di sisi lain, produk olahan daging memiliki bahaya tersendiri apabila dikonsumsi secara berlebihan. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan, produk olahan mengandung bahan pengawet, tinggi garam dan kalori, serta proses pemasakan daging olahan yang menimbulkan karsinogen dan dapat merusak kandungan daging.

1. Penggunaan bahan pengawet

Pada proses pembuatan produk olahan daging tentu penggunaan bahan pengawet tidak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan untuk menjaga kualitas dan masa simpan produk. Saat ini, untuk mendapat masa simpan produk yang lama sering kali penambahan bahan pengawet pada produk olahan semakin tinggi. Penambahan pengawet seperti nitrit dapat membentuk senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker (karsinogenik). Senyawa tersebut yaitu N-nitroso (NOC)  seperti nitrosamin dan poliycyclic aromatic hidrocarbon (PAH). Tentu saja hal ini dapat membahayakan kesehatan tubuh. American Institute for Cancer Research menyatakan bahwa konsumsi daging olahan setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolerektal sampai 21 persen.

2. Proses pemasakan dengan suhu tinggi

Biasanya daging olahan dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang. Proses pemasakan tersebut dapat membentuk karsinogen tambahan. Memasak makanan dengan suhu tinggi bisa menghasilkan zat-zat racun yang akan terbentuk jika dimasak dengan suhu lebih dari 150 derajat celcius. Jenis racun yang dihasilkan adalah neo-formed contaminants (NFCs). Menurut penelitian, memasak dengan suhu tinggi juga dapat menbentuk zat kimia karsinogenik, seperti heterocyclic aromatic amines (HAA) dan PAH.

3. Penambahan garam yang cukup tinggi

Daging olahan mengandung tinggi garam yang diperlukan untuk memberikan rasa gurih dan lebih lezat. Garam dikenal sebagai "raja segala rasa", yang merupakan bahan rasa asin dan penyedap yang paling umum digunakan. Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, hipertensi, gangguan otak, dan gagal ginjal. Kandungan tinggi garam tersebut juga berisiko dalam meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan demensia. The National Academy of Medicine (NAM) menganjurkan agar asupan garam tidak lebih dari 2.300 mg per hari, dengan batas ideal 1.500 miligram. Tujuannya untuk mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sangat penting untuk kesehatan jantung.

4. Kandungan kalori yang tinggi

Tidak hanya kandungan garamnya yang tinggi, daging olahan juga tinggi kalori. Kalori yang tinggi disebabkan karena adanya penambahan bahan lain selain daging. Tingginya kalori tergantung banyaknya jumlah bahan tambahan yang dipakai. Oleh karena itu, daging olahan dapat menyebabkan risiko terkena obesitas terutama bagi orang yang sangat kurang aktivitas fisiknya. Bahkan, sebuah penelitian menyatakan bahwa asupan daging merah dan olahan berhubungan langsung dengan risiko obesitas, serta indeks massa tubuh yang lebih tinggi.


Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi efek samping yang timbul akibat mengonsumsi daging olahan. Diantaranya dengan membatasi konsumsi daging olahan, mengombinasikan daging olahan dengan makanan lain, dan membuat daging olahan sendiri di rumah.

1. Membatasi konsumsi daging olahan

Jika kamu ingin mengurangi efek samping dari daging olahan, kamu perlu membatasi konsumsi daging olahan. Misalnya sekali atau dua kali dalam sebulan. Jika tidak, kamu bisa menggantinya dengan sumber protein yang lain, misalnya jamur, tahu, telur, atau tempe.

2. Mengombinasikan daging olahan dengan makanan lain

Makanan yang sehat adalah makanan yang bergizi dan seimbang. Selain daging olahan, alangkah baiknya kamu menambahkan kondimen lain dalam isi piring kamu. Misalnya, sayuran dan buah-buahan.

3. Membuat daging olahan sendiri di rumah

Meskipun sebenarnya daging olahan dikonsumsi karena praktis, tidak ada salahnya jika membuatnya sendiri di rumah. Jika ada waktu senggang, misalnya libur akhir pekan, kamu bisa membuatnya sendiri dengan melihat tutorial atau resep yang bertebaran di sosial media. Hal itu juga membuat kamu mengetahui apa yang akan masuk ke dalam tubuhmu.

         Perlu diingat bukan hanya daging olahan yang dapat meningkatkan risiko penyakit, pola hidup secara menyeluruh juga mempengaruhi. Oleh karena itu, selain mengurangi konsumsi daging olahan imbangi juga dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup untuk mengurangi risiko terkena penyakit. Tahan dirimu dari godaan mengonsumsi daging olahan, supaya kamu bisa terhindar dari sederet penyakit berbahaya yang akan muncul di kemudian hari.

        

Referensi :

The New York Times. 2022. Are Some Processed Meats Worse for You Than Others? Here's what the experts say. Diakses 23 November 2023.

Klik dokter. 2022. Bahaya Daging Olahan yang Harus Diwaspadai. Diakses 23 November 2023.

Halodoc. 2019. Memasak Dengan Suhu Tinggi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung Koroner. Diakses 27 November 2023.

American Heart Association. 2023. Shaking the Salt Habit to Lower High Blood Pressure. Diakses 27 November 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun