Mohon tunggu...
Dinda Setyani
Dinda Setyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penalaran dan Salah Nalar

11 Juni 2023   00:42 Diperbarui: 11 Juni 2023   00:44 2695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pengertian Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang berbeda dari pengetahuan indra (pemikiran empiris) dan menghasilkan banyak konsep dan pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir menggabungkan informasi atau fakta yang ada untuk sampai pada suatu kesimpulan. Cara menarik kesimpulan ini disebut logika. Secara umum, logika dapat diartikan sebagai cara berpikir yang benar atau valid. Apa yang merupakan prinsip abstrak dalam logika ini dijelaskan dan digunakan untuk menarik kesimpulan. Menurut KBBI, penalaran adalah berlogika atau cara berpikir yang logis, mengembangkan atau mengendalikan sesuatu melalui akal, bukan emosi atau pengalaman. Informasi atau fakta yang akan dibuktikan bisa benar bisa juga tidak. Di situlah letak alasannya. Orang menerima informasi dan fakta yang benar dan dengan sendirinya menolak fakta yang belum jelas. Informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan sebaiknya berupa penjelasan. Kalimat yang dapat dijadikan data disebut proposisi. Sebuah kalimat didefinisikan sebagai pernyataan utama yang berfungsi sebagai klaim utama dalam argumen yang luas. Sebuah proposisi memiliki lebih dari satu masalah tetapi masih memiliki argumen (Warrick and Inch, 1994). Claim dapat diartikan sebagai pendapat yang diungkapkan atau kesimpulan yang ingin diterima penutur.

2. Unsur-Unsur Penalaran

  • Topik adalah gagasan pokok suatu bidang penelitian tertentu yang spesifik dan paling sedikit mengandung dua variabel.
  • Ide dasar, pendapat atau fakta dirumuskan sebagai proposisi, yaitu. pernyataan yang dapat berubah menjadi benar atau salah.
  • Ada berbagai jenis umpan balik termasuk:

(a) Penegasan empiris, yaitu pernyataan fakta,
Misalnya: Anak-anak pintar dapat memenuhi potensi mereka.

(b) Pernyataan mutlak adalah pernyataan yang tidak memerlukan pengujian untuk menentukan apakah pernyataan itu benar atau salah. Misalnya: Gadis-gadis itu adalah wanita muda yang belum pernah menikah.

  • Proses berpikir ilmiah merupakan kegiatan yang disadari, menyeluruh dan menentukan.
  • Logika, yaitu metode untuk menguji kebenaran penalaran, penggunaan dalil (alasan), argumentasi (bukti), fenomena dan penalaran (reasoning).
  • sistematika, yaitu. sekumpulan proses dalam bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir menjadi satu kesatuan. 7) Masalah adalah pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
  • Variabel adalah unsur-unsur unit pemikiran subjek yang dianalisis.
  • Analisis (diskusi, pemecahan) dilakukan melalui identifikasi 

3. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif berbeda dari kesimpulan atau kesimpulan dari satu atau lebih pernyataan umum. Kesimpulan yang ditarik darinya tidak bisa lebih umum daripada pernyataan dari mana mereka diturunkan. Proposisi yang darinya ditarik kesimpulan disebut premis. Penarikan kesimpulan (kesimpulan) secara deduktif dapat bersifat langsung dan juga tidak langsung.

A Membuat kesimpulan langsung
Langsung menarik kesimpulan (kesimpulan) ketika hanya ada satu asumsi. Misalnya: Semua ikan berdarah dingin (premis) Beberapa berdarah dingin (kesimpulan).

B. Menarik kesimpulan secara tidak langsung
Inferensi tidak langsung membutuhkan dua premis sebagai data. Kesimpulan diambil dari dua asumsi ini. Premis pertama adalah premis umum dan premis kedua adalah premis khusus.  

4. Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses berpikir yang menyimpang dari satu atau lebih fenomena/gejala individual untuk sampai pada kesimpulan (kesimpulan) yang diterima secara umum. 

5. Pengertian Salah Nalar

Gagasan, pemikiran, keyakinan, atau kesimpulan yang salah, salah atau keliru disebut delusi. Penalaran yang salah ini disebabkan oleh orang yang tidak mengikuti aturan pikiran mereka dengan benar. Jika kita mengikuti dengan seksama beberapa kalimat bahasa Indonesia, terkadang kita menemukan pernyataan atau asumsi yang tidak masuk akal. Kalimat demikian disebut kalimat yang merupakan hasil penalaran yang salah. 

6. Macam-Macam Salah Nalar

1. Kesimpulan yang salah
Cara berpikir yang salah yang disebabkan oleh cara berpikir yang salah adalah cara berpikir yang salah yang paling umum terjadi pada manusia. Ini karena orang menarik kesimpulan yang salah dari silogisme dengan memulai dengan premis yang salah atau tidak ditentukan. Di bawah ini adalah contoh dari jenis kesalahpahaman ini.
A. Pak Ruslan tidak bisa dipilih sebagai Lurah karena miskin
B. Bunga anggrek sebenarnya tidak perlu dirawat karena banyak terdapat anggrek di hutan

2. Analogi yang salah
Kesalahpahaman jenis ini dapat terjadi ketika orang membandingkan satu hal dengan yang lain, dengan asumsi bahwa kesetaraan dalam satu hal sama dengan kesetaraan dalam hal lain. Beberapa contoh kesalahpahaman jenis ini adalah:
A. Sumini, lulusan Universitas Indonesia, Sumini telah melakukan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, Tata yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini dipastikan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

B. Pada hari Senin, langit di barat berwarna hitam, angin bertiup kencang dan segera turun hujan. Pada hari Selasa langit barat berwarna hitam, angin bertiup kencang. 


3. Pilihan terbatas
Penalaran yang salah ini didasarkan pada penalaran alternatif yang tidak tepat, pilihan antara "yang" dan "ini". Di bawah ini adalah beberapa contoh penalaran yang salah.
A. Anda harus mematuhi kehendak ayahmu dan meninggalkan rumah ini. 

B. Dia membakar rumahnya agar tidak ada yang tahu tentang kejahatannya  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun