Mohon tunggu...
Dinda Septianingrum
Dinda Septianingrum Mohon Tunggu... -

mahasiswa PknH FIS UNY angkatan 2012

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesona GKR Hemas bagi Masyarakat DIY Membawanya Melenggang ke Senayan Lagi

3 Mei 2014   01:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gusti Kanjeng Ratu ? Bagi masyarakat di Yogyakarta pasti tidak asing mendengar gelar tersebut. Gusti Kanjeng Ratu (GKR) merupakan sebutan bagi istri Sri Sultan. GKR Hemas merupakan istri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Debutnya di dunia politik di kancah negri ini dimulai pada tahun 2004 dengan mencalonkan anggota DPD Yogyakarta. Kemudian Pemilu di tahun 2009 beliau juga mencalonkan anggota DPD dan menang. Pemilu 2014 sekarang GKR Hemas juga mencalonkan lagi menjadi anggota DPD, lagi-lagi beliau memenangkannya dengan suara mutlak. Sudah 3 (tiga) kali berturut-turut mencalonkan sebagai anggota DPD, GKR Hemas tetap menjadi pemenangnya dan selalu menduduki posisi pertama. Fantastisnya perolehan suara yang diperolehnya selalu mendapat lebih dari 50% suara dan tanpa ada unsur menggunakan money politik.

Kemenangan GKR Hemas dalam setiap Pileg tentunya tidak bisa dilepaskan dari statusnya sebagai keluarga kraton Ngayogyakarta juga sebagai istri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menyandang gelar Gusti Kanjeng Ratu. Keluarga kraton di DIY sangatlah dihormati dan diidentikkan dengan pemimpin yang adil karena keturunan dari kraton mempunyai darah seorang pemimpin. Sampai-sampai saat ada usulan untuk pergantian gubernur DIY dipilih secara langsung melalui pemilu , tidak lagi secara turun-temurun dari keluarga kraton, warga jogja berdemo untuk menolaknya mentah-mentah. Bagi  masyarakat di DIY sosok raja dan ratu dalam benak para rakyat merupakan sosok yang harus dihormati di agungkan dan rakyat harus berbakti pada raja atau ratunya, sampai-sampai orang-orang rela menjadi abdi dalem di kraton ngayogyakarta tanpa dibayar. Karena rakyat DIY merasa senang dan bangga bila bisa mengabdi pada rajanya biasanya. Solgan yang biasa digunakan rakyat DIY adalah Hidup mati hanya untuk mengabdi pada raja.

Kebanyakan yang memilih GKR Hemas merupakan masyarakat di pedesaan dan orang-orang yang sudah berusia lanjut. Mungkin mereka memilih beliau karena sosok beliau sebagai istri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kebanyakan dari para pemilih lebih mengetahui GKR Hemas di banding dengan kandidat-kandidat caleg DPD Yogyakarta yang lain. Sebegitu kuatnya pengaruh status yang disandangnya sebagai istri Sri Sultan Hamengkubuwono sehingga dapat menyingkirkan lawan-lawannya dengan mudah tanpa harus bersusah payah untuk kampanye memikat hati para masyarakat di DIY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun