Mohon tunggu...
Dinda RizqiaMaulana
Dinda RizqiaMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pop Mie Teman Setia Pemudik: Sebuah Analisis Pemasaran

21 April 2024   21:40 Diperbarui: 21 April 2024   21:55 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu perilaku konsumen? Perilaku konsumen di definisikan sebagai dinamika interaksi Antara pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan. 

Ada beberapa sifat perilaku konsumen, yaitu:

1. Perilaku Konsumen Bersifat Dinamis 

2. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi 

3. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran 

Bagi para pemudik yang menempuh perjalanan jauh di bulan Ramadhan, petualangan kuliner tak kalah seru dengan momen berbuka puasa dan sahur. Di tengah keramaian Rest Area KM 130, aroma lezat Pop Mie tersebar dimana-mana yang mengantarkan rasa lapar para pemudik menuju kenikmatan. Kemasannya yang praktis dan mudah dibawa menjadi penyelamat di tengah keterbatasan waktu dan kesibukan di rest area. Varian rasa yang beragam, mulai dari rasa klasik hingga kekinian, memanjakan lidah para pemudik dengan sentuhan rasa yang tak terlupakan.

Pop Mie tak hanya hadir sebagai solusi rasa lapar, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan kehangatan di momen spesial Ramadhan. Para pemudik dapat berbagi momen berbuka dan sahur bersama keluarga atau teman sambil menikmati kelezatan Pop Mie. Ketersediaan Pop Mie di berbagai toko rest area KM 130 menjadi nilai tambah yang tak ternilai. Para pemudik tak perlu khawatir kesulitan mencari makanan lezat dan praktis untuk mengisi perut di tengah perjalanan.

Lebih menarik lagi, Pop Mie memanjakan para pemudik dengan promo spesial Ramadhan, seperti diskon dan paket berbuka puasa yang hemat dan terjangkau. Hal ini semakin meningkatkan daya tarik Pop Mie bagi para pemudik yang ingin berbuka puasa dengan nikmat tanpa menguras dompet. Di balik kesuksesan Pop Mie di Rest Area KM 130, terdapat strategi pemasaran yang jitu. Pop Mie memahami kebutuhan para pemudik akan solusi praktis dan efisien untuk berbuka puasa dan sahur. Varian rasa yang beragam, kemudahan akses, dan harga yang terjangkau menjadi kunci utama dalam menarik minat para pemudik.

Lebih dari sekadar makanan instan, Pop Mie telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Ramadhan para pemudik di Rest Area KM 130. Kehadirannya tak hanya mengisi perut, tetapi juga menghangatkan momen spesial dengan rasa dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Dalam hasil analisa penulis, para pemudik memiliki waktu yang terbatas untuk berbuka puasa atau sahur di rest area. Mereka membutuhkan makanan yang mudah disiapkan dan dibawa, dan Pop Mie memenuhi kebutuhan ini dengan kemasannya yang praktis dan varian rasa yang beragam. Harga Pop Mie yang relatif murah dibandingkan dengan makanan lain di rest area menjadi faktor penting bagi para pemudik yang ingin menghemat pengeluaran selama perjalanan. 

Pop Mie mudah diakses dan tersedia di berbagai toko di Rest Area KM 130. Hal ini memudahkan para pemudik untuk menemukan dan membeli Pop Mie tanpa harus menghabiskan banyak waktu. Menyantap makanan instan seperti Pop Mie di rest area sudah menjadi kebiasaan bagi para pemudik selama Ramadhan. Hal ini mendorong para pemudik untuk membeli Pop Mie sebagai pilihan hidangan berbuka puasa atau sahur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun