Mohon tunggu...
Dinda Rini
Dinda Rini Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

Mahasiswi Unair

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peluang dan Tantangan Perawat Gen Z dalam Penanggulangan TBC di Era Sekarang

8 Desember 2024   15:01 Diperbarui: 8 Desember 2024   15:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: perqara.com

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat terbesar di Indonesia. Penyakit menular ini menyerang paru-paru dan dapat berdampak serius pada kesehatan Masyarakat. Data yang berdasarkan Global TB Report tahun 2023, Indonesia menjadi posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, dengan 1.060.000 kasus dan 134.0000 kematian.Hal ini jelas memerlukan upaya besar untuk mengatasinya. Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, perawat memiliki peran penting dalam memerangi TBC. Dengan hadirnya generasi muda, khususnya perawat Gen Z, muncul tantangan sekaligus peluang baru yang dapat mempengaruhi keberhasilan strategi penanganan TBC di era modern ini.

Lantas peluang apa yang bisa dimanfaat kan perawat Gen Z di era sekarang dalam menangani masalah ini? Keunikan yang dimiliki perawat Gen Z, seperti kemampuan beradaptasi dengan teknologi, kreativitas dalam berinovasi, dan kepedulian terhadap isu sosial, menjadi asset penting dalam upaya mendukung penanggulangan TBC. Seperti yang kita tahu Gen Z merupakan generasi yang lahir dan tumbuh di era digital sehingga perawat Gen Z cenderung kreatif dalam menyampaikan informasi, terutama melalui media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dapat menjadi alat edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC. Dengan konten yang menarik dan mudah dipahami, pesan-pesan penting tentang gejala, pencegahan, dan pentingnya pengobatan TBC dapat lebih mudah diterima oleh berbagai kelompok usia. Dengan pendekatan yang relevan dan inovatif, mereka mampu menghadapi berbagai tantangan sekaligus memanfaatkan peluang untuk mendorong perubahan yang lebih baik. Meskipun membawa banyak keunggulan,perawat Gen Z juga menghadapi beberapa tantangan dalam penanggulangan TBC.

Lalu apa tantangan yang dihadapi perawat Gen Z? Sebagai bagian dari generasi muda, perawat Gen Z umumnya berada di tahap awal karier mereka. Keterbatasan pengalaman dalam menangani kasus TBC yang rumit sering kali menjadi tantangan, terutama saat harus menghadapi pasien dengan kondisi komorbiditas atau resistensi terhadap obat. Tak hanya itu tantangan lain seperti, walaupun upaya edukasi di Masyarakat terus meningkat, stigma terhadap pasien TBC menjadi hambatan. Perawat Gen Z sering kali harus bekerja lebih keras lagi untuk membangun kepercayaan dengan pasien dan masyarakat sekitar. Teknologi memang menjadi salah satu keunggulan, namun ketergantungan pada media sosial bisa menjadi hambatan, terutama jika penggunaannya tidak seimbang dengan tanggung jawab klinis dan profesional lainnya.

Menyikapi tantangan tersebut ada beberapa langkah yang bisa diambil seperti melakukan peningkatan pelatihan intensif untuk perawat Gen Z tentang penanganan TBC, termasuk pmanajemen kasus yang kompleks. Tak hanya itu perawat perlu terus dilatih untuk menghadapi stigma, dengan empati dan komunikasi yang efektif mengingat mereka tidak hanya fokus pada pengobatan medis, tetapi juga memperhatikan aspek psikososial pasien, seperti memberikan dukungan moral kepada pasien yang mungkin menghadapi stigma sosial.

Meskipun Perawat Gen Z dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam penanganan TBC, mulai dari keterbatasan pengalaman hingga masalah stigma terhadap penyakit tersebut. Namun, berkat keahlian mereka dalam teknologi, kreativitas, dan kepedulian sosial, generasi ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara signifikan dalam upaya pengendalian TBC di Indonesia. Dengan dukungan yang memadai, mereka dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan masyarakat yang bebas dari TBC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun