Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan negara, mengingat tingginya prevelensi kasus dan dampak yang ditimbulkan. Meskipun TBC dapat diobati dan dicegah, prevalensinya tetap tinggi, yang menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kasus TBC tertinggi di dunia. Berdasarkan data dalam Global TB Report tahun 2023, Indonesia berada dalam posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, dengan diperkirakan memiliki 1.060.000 kasus TBC di Indonesia, dengan 31.000 pasien TBC resisten dengan obat, 134.000 pasien meninggal serta 86% berhasil sembuh dengan pengobatan. Pemerintah Indonesia, bersama dengan berbagai organisasi kesehatan internasional, terus bekerja keras untuk mengurangi beban TBC.
Berbagai peran telah dilakukan oleh pemerintah, melalu kementrian kesehatan telah menetapkan berbagai kebijakan dan progam untuk mengurangi angka kasus TBC. Salah satu kebijakan penting adalah Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 yang mengedepankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Di Tingkat provinsi, pemerintah jawa Timur mengeluarkan Peraturan Gubenur No. 50 Tahun 2022 yang menekan pentingnya keterlibatan semua sektor dalam penanggulangan TBC (Senia 2024). Selain di tingkat masyarakat, pemerintah Indonesia terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesadaran terhadap TBC dan cara-cara pencegahannya. Program penyuluhan dilakukan melalui berbagai saluran, baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan platform digital untuk mencapai audiens yang lebih luas. Kampanye ini meliputi informasi tentang gejala TBC, cara penularannya, serta tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, seperti menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dengan penderita TBC, dan memastikan ventilasi yang baik di rumah serta tempat umum.
Secara keseluruhan, meskipun masih banyak tantangan dalam upaya penanggulangan TBC di Indonesia, berbagai langkah yang terus diupayakan oleh pemerintah dan pihak terkait menunjukkan perkembangan dengan dilihat dari data Global TB Report tahun 2023 yang menunjukan 86 % berhasil sembuh dengan pengobatan. Dengan adanya komitmen yang solid dari seluruh sektor, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi kesehatan internasional, diharapkan Indonesia mampu menurunkan angka kasus dan kematian akibat TBC serta mencapai target global untuk mengakhiri epidemi TBC pada tahun 2030.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H