Akidah (aqidah) menurut terminologi adalah kepercayaan yang di anut oleh orang-orang beriman atau tali yang mengkokohkan hubungan orang-orang beriman dengan Allah. Dan dapat pula dikatakan akidah merupakan perjanjian primordial setiap manusia dengan Allah yang bersifat universal, dialami oleh setiap manusia pada semua suku, ras, agama, dan budaya. Dalam perspektif Al-Qur'an, pengendalian diri merupakan piranti untuk mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang berjiwa mutma'innah, yakni tentang damai, dan mantap dalam kebaikan. Serta mengendalikan diri harus didasarkan atas dasar muraqabah, yakni kesadaran bahwa Allah hadir dan menyaksikan pelik-pelik kehidupan manusia.
Pengendalian dalam perspektif Al-Qur'an yaitu, harus di dasarkan atas perasaan takut pada hukuman, keadilan, dan pengawasan Allah terhadap makhluknya, pengendalian diri di fokuskan pada moral, serta susila, mengabaikan akal sehat dan hati nurani, dan terjerumus ke dalam perbuatan fahsya dan mungkar, Allah menjanjikan kebahagiaan sejatinya bagi orang-orang beriman yang berhasil mengendalikan dirinya dari dorongan hawa nafsu dengan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pengendalian diri juga merupakan mekanisme internal dalam diri orang untuk mengontrol, mengendalikan, dan menahan ego agar tidak menjadi egoisme atau egoistik sehingga terhindar dari kesombongan yang memandang dirinya benar, paling benar, bahkan mutlak benar, sedangkan pendapat orang lain di luar dirinya adalah salah. Dengan demikian, pengendalian diri yang paling berat adalah mengendalikan keakuan (annaniyyah atau egoistik) dengan membuka telinga dan mendengarkan saran dan kritik dengan hati yang lapang.
Penulis: Dinda Regina Rahman dan Asep Usman Ismail
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H