Mohon tunggu...
dinda pranata
dinda pranata Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Book Enthusias, Translator Bahasa Jepang

Ibu Rumah Tangga yang suka nulis. Punya motto "yang penting coba dulu". Baca buku bukan cuma buat gaya-gayaan tapi gaya hidup. Find me at www.senjahari.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tambang Emas di Angkasa, Bagaimana Nasib Emas di Bumi?

13 Agustus 2021   17:44 Diperbarui: 13 Agustus 2021   17:48 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi asteroid emas. credit: canva.com

Emas merupakan batu mulia yang keberadaannya sangat dicari dan sama dengan batu mulia seperti berlian atau permata yang sering dijadikan perhiasan. Untuk menemukan batuan kecil ini di bumi tidaklah mudah, karena tidak semua wilayah di bumi memiliki kandungan emas di dalamnya. 

Namun beberapa tahun belakangan para astronom menduga bahwa emas di bumi berasal dari asteroid di luar angkasa. Kenyataannya setelah memantau selama beberapa tahun Nasa pun mengumumkan keberadaan emas di asteroid antara Mars dan Jupiter. Jika ada emas di luar angkasa, maka bagaimana nasib emas di bumi?

Tambang Di Asteroid?

Sebuah asteroid bernama Psyche 16 adalah asteroid yang letaknya berada antara orbit Mars dan Jupiter memiliki kandungan metal yang besar, walau bukan salah satu terbesar di antara planet Mars atau Jupiter nyatanya keberadaannya begitu mengguncang dunia astronomi setelah penemuan lubang hitam. 

Keunikan lainnya adalah asteroid ini sudah pernah ditemukan sekitar ratusan tahun lalu oleh Seorang astronomer Italia bernama Annibale de Gasparis. Ia menemukan asteroid ini pada 17 Maret 1852 dan ia memberinya nama pysche sesuai dengan nama dewi Yunani. 

Berdasarkan pantauan laman Nasa para astronom menduga bahwa di asteroid psyche 16 memiliki cukup banyak kandungan emas yang bernilai ribuan triliun dan mampu membuat tiap orang memiliki satu pulau pribadi di dunia. Lapisan permukaan asteroid ini kaya akan kandungan iron, platinum dan nikel sehingga masuk dalam kategori asteroid tipe M (Metal). 

Peneliti pun mengirimkan satelit untuk memantau asteroid ini yang dilengkapi dengan sensor infrared dan gambar sehingga kita bisa melihat asteroid ini mirip dengan kentang. Walau sebuah asteroid, nyatanya benda ini memiliki waktu revolusi selama 5 tahun dan rotasi dalam satu hari psyche selama 4 jam. 

Untuk mempelajari secara detail Nasa dan Space X meluncurkan misi untuk mempelajari permukaan asteroid ini pada bulan Agustus 2022 dan akan mencapai permukaan asteroid tahun 2026. 

Ketika rencana Nasa dan Space X ini mencuat, para ahli dan media sudah banyak memberitakab isu tentang penambangan luar angkasa atau terestrial. Isu itu memungkinkan akan timbulnya gelembung penambangan luar angkasa dari pihak-pihak yang berpotensi. Walau pihak Nasa menampik hal ini, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Lantas bagaimana dengan nasib emas di bumi?

Tambang Emas Luar Angkasa Dan Harga Emas?

ilustrasi tambang emas 
ilustrasi tambang emas 

Beberapa ahli mengungkapkan kekhawatiran jika hal ini terjadi. Ketika penambangan mulai terjadi dalan jumlah banyak dan tidak terkendali, harga emas di bumi akan merosot tajam. Hal ini akan membuat nilai emas tidak lagi menjadi barang berharga dan mahal. Sejalan dengan hukum ekonomi tentang permintaan dan penawaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun