Mohon tunggu...
dinda oktav
dinda oktav Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Psikologi dalam Tafsir Ilahi yang Mengurai Jiwa dengan Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani

13 Desember 2024   21:47 Diperbarui: 13 Desember 2024   21:47 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Psikologi, sebagai ilmu yang mempelajari jiwa dan perilaku manusia, seringkali dipandang terpisah dari ajaran agama. Padahal, Islam menawarkan perspektif holistik yang dapat memperkaya dan melengkapi pemahaman kita tentang manusia. Integrasi Islam dan psikologi bukanlah sekedar penjajaran konsep, melainkan sebuah paradigma yang memandang manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki dimensi biologis, psikologis, dan spiritual.

Artikel ini akan membahas integrasi Islam dan psikologi melalui tiga pendekatan utama: bayani, burhani, dan irfani.

1. Pendekatan Bayani (Tekstual): Mencari Landasan dari Wahyu

Pendekatan bayani menekankan pada penafsiran teks-teks suci, khususnya Al-Qur'an dan Hadis, untuk memahami konsep-konsep psikologis. Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, menyiratkan banyak hal tentang jiwa manusia, seperti:

Q.S. Al-Qiyamah [75]: 2: "Aku sungguh-sungguh mengetahui apa yang kamu kerjakan dan apa yang kamu sembunyikan." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Mengetahui isi hati dan pikiran manusia, sebuah konsep yang relevan dengan studi tentang kesadaran dan alam bawah sadar dalam psikologi.

Q.S. Ar-Ra'd [13]: 11: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Ayat ini menekankan pentingnya perubahan internal (psikologis) sebagai pendorong transformasi sosial, selaras dengan konsep self-efficacy dalam psikologi.

Pendekatan ini menjadi dasar untuk membangun kerangka berpikir Islami dalam memahami psikologi.

2. Pendekatan Burhani (Rasional): Menggunakan Akal dan Logika

Pendekatan burhani menggunakan logika dan penalaran untuk menghubungkan konsep-konsep psikologi dengan prinsip-prinsip Islam. Contohnya, konsep keadilan dalam Islam dapat dikaitkan dengan teori keadilan sosial dalam psikologi. Pendekatan ini juga mendorong penelitian empiris yang menguji hipotesis berdasarkan ajaran Islam. Misalnya, penelitian tentang pengaruh ibadah terhadap kesehatan mental.

3. Pendekatan Irfani (Intuitif & Spiritual): Menyelami Makna yang Tersirat

Pendekatan irfani menekankan pada pemahaman intuitif dan spiritual tentang jiwa manusia. Tasawuf, sebagai salah satu cabang ilmu keislaman, menawarkan wawasan mendalam tentang penyucian jiwa dan pencapaian kesejahteraan spiritual. Konsep-konsep seperti nafs (jiwa), qalbu (hati), dan ruh (roh) dalam tasawuf dapat dikaji dan diintegrasikan dengan konsep-konsep psikologi modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun