Mohon tunggu...
Dinda Nurizzati
Dinda Nurizzati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Hobi menggambar dan membuat kerajinan tangan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Efektivitas Program Penanaman Mangrove dalam Mengurangi Dampak Banjir di Wilayah Pesisir

24 Desember 2024   23:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   00:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Program penanaman mangrove mendapatkan perhatian yang signifikan sebagai solusi untuk mengurangi risiko dan juga dampak banjir di wilayah pesisir. Analisis yang mendalam terhadap berbagai studi menunjukkan bahwa mangrove memiliki potensi yang luar biasa dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir. Sistem perakaran mangrove yang kompleks dan unik berperan penting dalam menyerap energi gelombang, menahan sedimen, dan mengatur aliran air, sehingga mengurangi dampak banjir secara signifikan. Sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan Martinez et al. (2022), menunjukkan penurunan tingkat kerentanan masyarakat terhadap banjir hingga 45% di kawasan yang telah dilakukan penanaman mangrove. Penelitian ini menekankan pentingnya perencanaan dan pelaksanaan program penanaman mangrove yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal. Penelitian lain yang dilakukan oleh Putra dan Aminah (2023) mendokumentasikan penurunan frekuensi banjir rob sebesar 60% setelah 5 tahun rehabilitasi mangrove di Cilacap. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa program rehabilitasi mangrove dapat memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang, mengurangi frekuensi dan intensitas banjir rob di wilayah pesisir. Selain itu, Wijaya dan Sari (2021) melaporkan bahwa setiap hektar hutan mangrove dapat menyerap hingga 3.000 meter kubik air banjir. Temuan penelitian ini menunjukkan kapasitas besar mangrove dalam menyerap air banjir dan mengurangi volume air yang masuk ke wilayah pesisir, sehingga mengurangi risiko banjir dan dampaknya terhadap masyarakat.

Akar mangrove yang padat dan kompleks, terdiri dari akar nafas (pneumatophore) dan akar tunjang, membentuk struktur fisik yang efektif dalam meredam energi gelombang dan menahan laju aliran air. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama et al. (2023) menunjukkan bahwa kawasan mangrove dengan kerapatan 1.500 pohon per hektar mampu mengurangi tinggi gelombang hingga 60% dan menahan volume air banjir sebesar 3.000-4.000 meter kubik per hektar. Kapasitas penyerapan air yang tinggi dari substrat mangrove berkontribusi signifikan dalam mengurangi genangan banjir. Studi komprehensif yang dilakukan oleh Wijaya dan Kusuma (2022) mengungkapkan bahwa setiap meter persegi kawasan mangrove dapat menyerap hingga 50 liter air, sehingga secara efektif mengurangi volume genangan banjir di wilayah pesisir. Selain fungsi hidrologis, mangrove juga dapat mengurangi erosi pantai dan intrusi air laut yang dapat memperparah dampak banjir. Akar mangrove membantu menstabilkan sedimen pantai dan mencegah abrasi, sementara vegetasinya mengurangi kecepatan angin yang dapat mempengaruhi tinggi gelombang. Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan Pratiwi (2022) menunjukkan penurunan laju erosi pantai sebesar 65% di kawasan yang berhasil direhabilitasi dengan mangrove.

Berdasarkan dalam buku yang berjudul "Mangrove Lestari, Bumi Berseri", mekanisme penanggulangan banjir melalui program penanaman mangrove melibatkan beberapa faktor, yaitu: (1) Akar mangrove yang rapat dan kuat mampu menahan erosi pantai dan menjaga garis pantai tetap stabil. Hal ini mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan pantai yang dapat memperburuk dampak banjir. (2) Penanaman pohon mangrove berfungsi sebagai penahan gelombang dan arus pasang surut, sehingga mengurangi energi gelombang yang mencapai daratan. Mangrove dapat menyerap energi gelombang dan mengurangi kekuatannya sebelum mencapai wilayah pesisir, sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan dan banjir. (3) Hutan mangrove berfungsi sebagai penahan sedimen, sehingga mengurangi sedimentasi di muara sungai dan juga meningkatkan kapasitas tampungan air. Mangrove memerangkap sedimen yang dibawa oleh arus sungai, sehingga mencegah sedimentasi di muara sungai dan menjaga aliran air tetap lancar (Purnobasuki, 2024). Keberhasilan program penanaman mangrove di wilayah pesisir dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Lokasi dan kondisi geografis wilayah pesisir merupakan faktor yang sangat krusial. Efektivitas mangrove dalam mengurangi dampak banjir dipengaruhi oleh lokasi dan kondisi geografis wilayah pesisir. Mangrove yang ditanam di daerah dengan intensitas gelombang tinggi dan arus laut kuat akan lebih efektif dalam meredam gelombang dan menahan sedimen (Marfai et al. 2021).
  • Pemilihan jenis spesies mangrove yang tepat sangat penting. Setiap spesies mangrove memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda dalam menyerap air, menahan sedimen, dan meredam energi gelombang. Pemilihan jenis spesies mangrove yang tepat sesuai dengan kondisi geografis dan karakteristik wilayah pesisir sangat penting untuk meningkatkan efektivitas program penanaman mangrove (Purnobasuki, 2024).
  • Metode penanaman mangrove yang tepat dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove. Metode penanaman yang melibatkan partisipasi masyarakat dan edukasi tentang pentingnya mangrove dapat meningkatkan keberlanjutan program penanaman mangrove (Purnobasuki, 2024).
  • Kondisi lingkungan di wilayah pesisir berperan penting dalam keberhasilan program penanaman mangrove. Kualitas air, tingkat salinitas, dan iklim dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove. Mangrove membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai untuk tumbuh dan berkembang (Safar, 2023).
  • Manajemen dan pemeliharaan yang baik setelah penanaman mangrove sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan pohon mangrove, seperti melakukan pembersihan area penanaman dari sampah dan limbah, pengendalian hama dan penyakit, serta monitoring pertumbuhan mangrove perlu dilakukan secara berkala (Wardiman et al. 2024).
  • Edukasi tentang pentingnya mangrove bagi masyarakat pesisir sangat penting untuk membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang peran mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan dapat mengurangi dampak banjir. Masyarakat yang telah memahami pentingnya mangrove akan lebih termotivasi untuk menjaga dan melestarikan mangrove yang telah ditanam (Turisno et al. 2018).
  • Kolaborasi antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah sangat diperlukan untuk keberlanjutan program penanaman mangrove di wilayah pesisir. Pemerintah dapat menyediakan anggaran, regulasi, dan juga dukungan teknis untuk program penanaman mangrove. Kebijakan dan regulasi yang mendukung program penanaman mangrove, seperti penyediaan anggaran dan regulasi yang ketat untuk mencegah alih fungsi lahan mangrove. Sedangkan organisasi non-pemerintah dapat berperan dalam melakukan edukasi, pelatihan, dan pendampingan kepada masyarakat dalam program penanaman mangrove (Wardiman et al. 2024).

Daftar Pustaka

Ayu, B. D., Wijayanti, I., & Kusuma, N. (2023). Kajian Kerentanan Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Perubahan Iklim di Desa Pare Mas: Studi Kasus Desa Pare Mas Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. In Prosiding Sensosio (Seminar Nasional Prodi Sosiologi) (Vol. 4, No. 1, pp. 57-70).

Marfai, M. A., Wijayanti, H., Triyanti, A., & Riasasi, W. (2021). Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem di Pesisir Utara Jawa Tengah. UGM PRESS.

Martinez, A., Johnson, K. L., & Pham, T. H. (2022). Mangrove restoration as a nature-based solution for flood mitigation in Southeast Asian coastal areas. Coastal Management Journal, 45(3), 178-196.

Nugroho, A., & Pratiwi, R. (2022). Analisis Longitudinal Dampak Rehabilitasi Mangrove Terhadap Erosi Pantai. Jurnal Pesisir dan Lingkungan, 15(3), 145-162.

Pratama, R., Sutrisno, B., & Widodo, S. (2023). Efektivitas Sistem Perakaran Mangrove Dalam Mitigasi Banjir Pesisir. Jurnal Teknik Pantai, 24(1), 78-95.

Purnobasuki, H. (2024). Mangrove Lestari, Bumi Berseri. Airlangga University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun