Mohon tunggu...
DINDA NUR AZIZAH
DINDA NUR AZIZAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Menurut Teori Hurlock

20 Desember 2024   03:25 Diperbarui: 20 Desember 2024   03:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep diri merupakan salah satu elemen krusial dalam psikologi, yang mencerminkan cara individu memandang dan mengevaluasi diri mereka sendiri. Elizabeth Hurlock menjelaskan bahwa konsep diri terdiri dari dua dimensi utama: konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri positif meliputi pandangan optimis serta penerimaan terhadap baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki, sedangkan konsep diri negatif ditandai oleh perasaan rendah diri, ketidakpuasan, dan pandangan pesimis terhadap diri sendiri.

Hurlock berpendapat bahwa pengalaman hidup, interaksi sosial, dan umpan balik dari lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Individu yang memiliki konsep diri yang positif cenderung lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan keyakinan yang tinggi, serta mampu melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Di sisi lain, mereka yang memiliki konsep diri negatif sering kali terjebak dalam perasaan putus asa dan pesimisme, yang pada akhirnya dapat menghambat kemajuan dan kesejahteraan mental mereka.

Dalam artikel ini, membahas mengenai  konsep diri menurut Hurlock, serta bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan individu. Melalui  wawancara dengan salah satu responden yaitu Rani A****A , kita akan membahas bagaimana konsep diri positif dan negatif berperan dalam kehidupan sehari-hari serta dampaknya pada kesehatan mental dan interaksi sosial. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep diri ini, diharapkan pembaca dapat mengidentifikasi dan memperbaiki pandangan mereka terhadap diri sendiri demi mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

  • konsep diri postif

Rani mengatakan bahwa ia  merasa percaya diri saat berada disekolah atau saat ia melakukan sesuatu yang baru karena ia selalu percaya diri saat berada dimanapun Karena bagi dia percaya diri itu harus. Dan juga pada saat pembelajaran, hal yang membuat ia merasa tertarik pada pelajaran tersebut Dari cara guru menyampaikan kaya jelas atau tiidaknya saat menjelaskan materi dan juga saat mata pelajaran yang disukai, saat mata pelajaran yang disukai ia jadi semangat untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Rani juga  mengatakan bahwa saat ia menghadapi kegagalan cara ia memotivasi dirinya yaitu rani selalu ingat jasa orangtuanya dan pengorbanan yang telah orang tua rani lakukan untuk sekolah rani itu yang membuat rani bangkit saat mengalami suatu kegagalan.  Saat rani mengatasi tantangan di sekolah agar tetap merasa percaya diri ketika ada orang di sekolah mengatakan suatu perkataan yang tidak enak untuk didengar rani membiarkan saja orang tersebut tidak memasukan pagar tidak terpengaruh dengan perkataan tersebut. Cara rani memandang diri sendiri secara positif saat menghadapi kekurangan yaitu dengan menggali potensi rani di bidang hafalan/ tahfidz rani terus menggali potensinya sehingga potensinya semakin berkembang.

  • konsep diri negatif

Rani Pernah merasa kurang mampu atau gagal dibandingkan teman temannya yang lain saat rani melihat pencapaian dan keberhasilan teman temannya lebih unggul dari pada rani sehingga rani merasa gagal atas pencapaian ia yang tidak sebanding dengan pencapaian dan keberhasilan teman temannya. Saat itu ada situasi atau kejadian di sekolah yang membuat rani merasa sedih, kecewa, atau frustrasi, saat di sekolah Permah waktu itu ada teman terus saya menyampaikan pendapat menurut mereka pendapat saya itu kaya kurang bagus dan saya di olok olok oleh teman saya pas besokannya guru saya bilang kalau pendapat saya itu benar itu yang membuat saya frustasi dan membuat rani  tidak mau memberi  pendapat lagi. Yang menyebabkan rani mendapatkan nilai rendah karena ia kurang suka pada pelajaran tersebut sehingga rani sulit untuk memahami pelajaran tersebut dan mendapatkan nilai yang rendah pada pelajaran tersebut.

Rani merasa ragu saat mencoba memberikan pendapat, karena ia pernah pendapatnya tidak diterima teman temannya dan malah menjadi mngolok olok rani sehingga rani seringkali ragu untuk mengutarakan pendapatnya sendiri . pada saat belajar juga rani sering sekali merasa jenuh saat pelajaran yang ga disukainnya atau dari cara guru menyampaikan materinya sehingga menyebabkan rani seringkali merasa jenuh saat pembelajaran.

kesimpilan  Pengalaman hidup, interaksi sosial, dan umpan balik dari lingkungan sekitar berperan penting dalam pembentukan konsep diri seseorang. Sebagai contoh, individu dengan konsep diri positif, seperti Rani, merasa percaya diri saat berada di sekolah atau ketika mencoba hal-hal baru. Dalam menghadapi kegagalan, ia dapat memanfaatkan motivasi internal yang berasal dari dukungan orang tuanya untuk bangkit kembali. Di sisi lain, individu yang memiliki konsep diri negatif sering terjebak dalam perasaan putus asa dan pesimisme. Rani pun mengalami hal ini ketika merasa gagal dibandingkan dengan pencapaian teman-temannya, sehingga ia ragu untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun