Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bagi rakyat Indonesia. Bahasa yang mempersatukan komunikasi dari berbagai suku di Indonesia dan Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi.
Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. merupakan salah satu dosen yang mengampu mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Pamulang. Mata kuliah yang merupakan mata kuliah wajib ini terdapat di semester 2 Â Program Studi Sastra Indonesia.
Berikut ini adalah sesi wawancara singkat dengan narasumber yang dilakukan di ruang dosen Sastra Indonesia Unpam viktor pada tanggal 12 Maret 2022Â dan Saat ini narasumber juga sedang menempuh pendidikan S-3 Ilmu Keguruan Bahasa, Fakultas Bahasa dan Sastra di Universitas Negeri Padang.Â
Mengapa di  tingkat perguruan tinggi masih diperlukannya materi tentang bahasa Indonesia?Â
"Bahasa Indonesia tidak hanya berperan sebagai bahasa negara, persatuan, dan perdagangan. Faktanya, bahasa Indonesia berfungsi juga sebagai bahasa pendidikan. Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa Indonesia materi wajib yang dikuasai. "
Bagaimana tanggapan Ibu Dwi terkait pertemuan tatap muka pada semester ini?Â
"Pada prinsipnya pembelajaran di tingkat universitas, sudah lama berfokus pada pembelajaran "student centre" atau pembelajaran yang berpusat pada pembelajar. Saya sangat mengapresiasi adanya pertemuan tatap muka seperti ini, terlebih sudah hampir 2 tahun kita melaksanakan pembelajaran daring asinkronus dan sinkronus akibat pandemi. Dengan adanya pertemuan tatap muka ini, pembelajaran menjadi lebih maksimal dan sudah sangat baik karena di dalam kuliah, umumnya, saya memang lebih banyak memanfaatkan waktu di kelas pada sesi diskusi. Bukan hanya materi yang menarik dan kekinian, melainkan juga proses pembelajaran yang dilakukan di kelas akan jauh lebih maksimal dengan lebih banyak sesi diskusi dan juga memanfaatkan media audiovisual melalui proyektor. Dengan demikian, mahasiswa pun menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka ini."
Salah satu materi yang diajarkan dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia adalah materi 'Ragam Bahasa'.
"Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berubah seiring dengan penggunaannya di tengah masyarakat penuturnya,"Â ujarnya.
Sederhananya, salah satu contoh dari ragam bahasa di tingkat perguruan tinggi adalah ragam bahasa tidak bisa terlepas dari keterampilan berbahasa dan strategi yang dapat juga diterapkan di dalam pembelajaran. Saat kasus pandemi virus Covid-19 ini sudah melandai, banyak perguruan tinggi, termasuk Universitas Pamulang, telah menerapkan pembelajaran blended dengan tetap taat dan ketat melaksanakan protokel kesehatan saat pembelajaran konvensional dilaksanakan. Pembelajaran blended ini dikenal sebagai pembelajaran yang mengombinasikan pembelajaran konvensional dengan sistem pembelajaran digital.
Umumnya, ragam bahasa terbagi menjadi dua, yakni ragam lisan dan ragam tulis. Penerapan ragam lisan di perguruan tinggi erat kaitannya dengan pembelajaran tatap muka atau biasa disebut Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) dan pembelajaran daring sinkronus melalui media seperti Google Meet atau Zoom Meeting. Di sisi lain, contoh ragam tulis sama halnya dengan pembelajaran daring asinkronus melalui laman https://e-learning.unpam.ac.id/.
Sudah ditekankan di awal, bahwa seiring dengan perkembangan pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi, telah terjadi perubahan yang sangat signifikan. Salah satunya adalah "teacher centre" beralih menjadi "student center". Fokus utama pembelajaran adalah mahasiswa, yakni semua pembelajaran konvensional atau daring telah berpusat kepada mahasiswa. Dosen berperan sebagai fasilitator, yakni menyampaikan materi garis besar pembelajaran. Setelah memaparkan materi inti, hal yang terpenting adalah sesi diskusi materi pembelajaran yang dilakukan  oleh para mahasiswa, salah satunya materi "Ragam Bahasa". Dengan adanya sesi diskusi, para mahasiswa diharapkan mampu mengasah keterampilannya berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking atau HOTS) sehingga mampu mensintesis sampai akhirnya mampu juga memaparkan berbagai contoh nyata tentang ragam bahasa yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran mengenai materi bahasa Indonesia ini pun telah berhasil dicapai oleh mahasiswa.
Penulis: Dinda Nimas Tiara Sifa (Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang)
Dosen pengampu : Deni Darmawan, S.Sos. M.Pd.I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H