Mohon tunggu...
Dinda Miralda Septia
Dinda Miralda Septia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Writing about films, communication, travel, and occasionally exploring social issues. —always curious, always learning.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Proyek Kabel Bawah Tanah (IPT) di Pastikan Molor, Kemacetan Bandung Jadi 'Hadiah' Akhir Tahun?

12 Desember 2024   18:44 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram IPT Bandung

Bandung tengah menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan proyek Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT), yang digagas sejak Juni lalu. Proyek ini berupaya untuk mengubur kabel-kabel listrik dan telekomunikasi yang selama ini menggantung di udara, dan direncanakan akan membuat kota Bandung bebas kabel pada tahun 2027. Namun, kabar buruk datang jelang akhir tahun ini: proyek ini dihentikan sementara pada 15 Desember dan tidak ada kepastian kapan akan dilanjutkan.

Proyek yang melibatkan kolaborasi antara PT Bandung Infra Investama dan PT Jaringan Pintar Bersama ini memakan banyak ruang di jalan-jalan utama kota Bandung. Beberapa ruas jalan yang terdampak proyek ini antara lain Jl. Tamblong, Jl. Tera, Jl. Suniaraja, Jl. Otto Iskandar Dinata, Jl. Aceh, Jl. Jawa, Jl. Purnawarman, Jl. Tamansari Atas, Jl. Badak Singa, Jl. Banda, Jl. Ciungwanara, Jl. Taman Pramuka, Jl. Progo, Jl. Gudang Utara, Jl. Jenderal Ahmad Yani, Jl. Asia Afrika, Jl. Cilaki, hingga Jl. Bangka. Beberapa titik penggalian telah menyebabkan kemacetan yang cukup parah dan berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.

Sumber : Instagram IPT Bandung
Sumber : Instagram IPT Bandung

 Menurut informasi yang beredar di laman Instagram resmi proyek IPT, penggalian jalan yang dilakukan untuk menanam kabel bawah tanah ini telah menciptakan banyak kubangan di beberapa ruas jalan, yang berisiko membahayakan pengguna jalan, terutama jika proyek dihentikan tanpa penutupan yang memadai. Kondisi tersebut juga berpotensi memburuk dengan datangnya musim hujan, yang bisa menyebabkan genangan air di area-area yang digali. Ditambah lagi, dengan penundaan proyek yang tidak ada kepastian waktu kelanjutannya, warga Bandung khawatir bahwa masalah ini akan semakin memburuk. Dalam rencana besar proyek ini, Bandung diharapkan dapat bebas dari kabel udara pada 2027. 

Proyek ini dipandang sebagai langkah besar untuk menjadikan kota Bandung lebih tertata dan modern, serta mengurangi gangguan kabel yang selama ini mengganggu pemandangan dan memperburuk keindahan kota. Namun, di balik harapan tersebut, kemacetan yang disebabkan oleh proyek ini menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi warga Bandung setiap harinya. Melihat situasi ini, pertanyaan besar muncul: apakah proyek ini akan selesai tepat waktu sesuai rencana? Atau akankah penundaan ini semakin memperparah kondisi lalu lintas yang sudah penuh dengan kemacetan? Proyek ambisius ini memang membutuhkan kesabaran dari semua pihak, namun semoga dengan perbaikan pengelolaan dan transparansi lebih lanjut, Bandung bisa segera menikmati manfaat besar dari proyek ini tanpa mengorbankan kenyamanan warganya di jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun