Mohon tunggu...
Dinda Miralda Septia
Dinda Miralda Septia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Writing about films, communication, travel, and occasionally exploring social issues. —always curious, always learning.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Hubungan Antara Bahasa dan Komunikasi Verbal dalam Kehidupan Sehari-hari

8 Desember 2024   16:32 Diperbarui: 8 Desember 2024   16:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernyataan bahwa "Komunikasi verbal tidak bisa dipisahkan dari aspek bahasa sebagai komponen pentingnya" mencerminkan hubungan yang sangat erat antara bahasa dan komunikasi verbal. Bahasa menjadi fondasi utama dalam komunikasi verbal karena melalui bahasa, kita dapat menyampaikan pesan, ide, perasaan, atau instruksi baik secara lisan maupun tulisan. Tanpa adanya bahasa, komunikasi verbal akan menjadi tidak terstruktur, sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak dapat dipahami dengan jelas oleh orang lain. Bahasa bukan sekadar sekumpulan kata, tetapi juga sistem simbol yang terorganisir dengan tata bahasa, makna, dan konteks budaya yang mendasarinya, yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih efektif.

Lebih lanjut, bahasa dalam komunikasi verbal berperan untuk mengkodekan pikiran dan perasaan kita secara terstruktur dan terarah. Dalam komunikasi lisan, misalnya, intonasi dan pilihan kata memiliki kekuatan untuk mengubah makna pesan yang disampaikan. Begitu pula dalam komunikasi tertulis, pemilihan kata yang tepat, penggunaan tanda baca, dan struktur kalimat yang jelas dapat memastikan pesan yang ingin disampaikan tidak menimbulkan ambiguitas atau kesalahpahaman. Oleh karena itu, bahasa adalah komponen yang tak tergantikan dalam komunikasi verbal, yang berfungsi sebagai jembatan untuk memastikan pesan bisa diterima dengan akurat.

Aspek bahasa yang terstruktur ini juga memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi bahasa pada dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu fungsi identifikasi, fungsi pendukung interaksi, dan fungsi penyampai informasi. Fungsi identifikasi berkaitan dengan kemampuan bahasa untuk memberikan penamaan atau identitas terhadap seseorang, objek, atau tindakan tertentu. Dalam komunikasi verbal, ini memudahkan kita untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai hal yang kita bicarakan atau diskusikan. Fungsi interaksi sosial berhubungan dengan peran bahasa sebagai alat untuk membangun hubungan sosial yang efektif. Dengan bahasa, kita bisa berkomunikasi dengan orang lain, mengembangkan pemahaman bersama, serta menciptakan hubungan yang lebih harmonis. Fungsi penyampai informasi menunjukkan bahwa bahasa juga digunakan untuk mentransmisikan informasi yang dapat dimengerti oleh orang yang menguasai bahasa tersebut. Ini berperan penting dalam memastikan pesan kita dapat diterima dengan jelas oleh audiens yang dituju, baik dalam komunikasi lisan maupun tertulis.

Untuk menggambarkan lebih jelas hubungan antara komunikasi verbal dan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa contoh nyata:

  • Di Tempat Kerja (Fungsi Interaksi Sosial)
    Ketika seorang manajer memberi instruksi kepada tim, bahasa yang jelas digunakan agar tugas dapat dipahami dan dilaksanakan dengan tepat.
    Contoh: "Kirimkan laporan sebelum jam 5 sore."
  • Diskusi Keluarga (Fungsi Identifikasi)
    Bahasa digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan agar semua anggota keluarga memahami rencana.
    Contoh: "Kita piknik di taman kota Sabtu pagi."
  • Iklan atau Promosi (Fungsi Persuasif)
    Bahasa dalam iklan bertujuan membujuk audiens untuk membeli produk atau layanan.
    Contoh: "Dapatkan diskon 50% hari ini!"
  • Debat atau Diskusi Publik (Fungsi Argumentatif)
    Dalam debat, bahasa digunakan untuk menyampaikan dan mendukung argumen.
    Contoh: "Penelitian menunjukkan kebijakan ini akan meningkatkan ekonomi."
  • Pendidikan (Fungsi Eksplanatif)
    Guru menggunakan bahasa untuk menjelaskan konsep agar siswa memahami materi dengan mudah.
    Contoh: "Pohon menghasilkan oksigen melalui fotosintesis."
  • Percakapan Sehari-hari (Fungsi Penyampai Informasi)
    Dalam percakapan, bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi langsung kepada orang lain.
    Contoh: "Saya tidak bisa pergi ke kantor hari ini karena sakit."

Menurut Aristoteles, fungsi bahasa adalah untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. Dalam konteks ini, bahasa berperan sebagai alat yang memungkinkan kita untuk menyampaikan ide, perasaan, dan pemikiran kita kepada orang lain dengan cara yang terorganisir. Aristoteles menekankan pentingnya "logos" (rasio) dalam komunikasi, di mana bahasa digunakan untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain berdasarkan argumen yang logis. Bahasa menjadi alat untuk menghubungkan pikiran individu dengan dunia luar, mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun