Derasnya hujan di Desa Nyogan membuat jembatan yang menghubungkan jalan Jambi- Bahar terendam banjir. Hal ini membuat warga sekitar  dan orang-orang yang ingin melewati jembatan harus menyebrang menggunakan perahu kecil atau sampan, beberapa warga sekitar memanfaatkan  sampan yang mereka punya untuk disewakan kepada orang-orang yang ingin menyeberang, tarif yang ditawarkan juga beragam mulai dari Rp 30.000,00 -- Rp 100.000,00.Â
Jika tak ingin menggunakan sampan, warga atau mahasiswa UNJA yang bertempat tinggal di Bahar harus melewati jalan lain yang jaraknya cukup jauh,  truk muatan sawit yang hendak menyebrang  juga harus menunggu beberapa hari sampai banjir surut dikarenakan tingginya air yang merendam jembatan. Â
Akses jalan Jambi-Bahar sudah sangat memprihatinkan sejak lama, tidak jarang pengendara roda dua terjatuh akibat banyaknya jalan yang berlubang. Pada musim hujan seperti sekarang ini membuat akses Jalan Jambi-Bahar khususnya di Nyogan menjadi sulit untuk dilalui karena banjir, becek dan berlubang-lubang. Padahal jalan Nyogan merupakan salah satu akses utama yang menghubungkan antara Jambi dan Bahar.
Pemerintah provinsi Jambi memang sudah membuat beberapa kebijakan terkait perbaikan jalan Jambi-Bahar, tetapi tidak seluruhnya diperbaiki. Ini yang masih menjadi permasalahan sampai Sekarang.
Didalam Perda Provinsi Jambi tahun 2021 Tentang RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2021 -- 2026 disebutkan bahwa RPJMD merupakan visi, misi dan acuan dalam pembangunan infrastruktur di Jambi.Â
Tetapi sampai saat ini pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jembatan dan jalan di Nyogan belum juga terlaksanakan. Hal ini menjadi permasalahan yang cukup serius dikarekanan musim hujan seperti sekarang membuat jalan Jambi-Bahar rusak cukup parah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H