Siapa yang tidak kenal dengan Danau Toba? Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di Dunia yang saat ini merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.
Danau ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung api, Gunung Toba, yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan Gunung Toba ini menimbulkan hujan abu vulkanik yang menyebar ke seluruh dunia seperti Selatan Afrika dan India dan bahkan mengubah iklim dan menurunkan suhu bumi. Dahsyat sekali bukan?
Namun seiring berjalannya waktu, kualitas air di Danau Toba menurun karna tercemar oleh bahan organik yang diduga berasal dari Keramba Jaring Apung (KJA) dan limbah domestik. Hal ini dapat terlihat dari bau tidak sedap dan keruhnya air di sekitar Danau Toba. Pencemaran air ini dapat memberikan dampak yang sangat buruk terhadap kelestarian fauna yang ada di Danau Toba.
Sumber: Samosir Tour & Travel
Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas air di Danau Toba, Samosir Tour & Travel memiliki tekad untuk kembali aktif melanjutkan kampanye pembuatan Eco Enzym yang sebelumnya telah dimulai oleh Yayasan Pecinta Danau Toba dan para aktivis lingkungan lainnya di sekitar Danau Toba.
Eco Enzym ini terbuat dari bahan bahan atau sampah organik seperti kulit buah buahan, sisa sayur yang masih segar, serta daun daun herbal lainnya. Bahan bahan ini akan difermentasi selama 3 bulan di dalam wadah yang kedap udara. Eco Enzym sendiri memiliki manfaat yang cukup beragam, selain dapat digunakan untuk menjernihkan air dan mengurangi pencemaran akibat zat kimia, cairan Eco Enzym juga dapat digunakan untuk membersihkan rumah & baju, shampo, pengganti pasta gigi, pupuk untuk tanaman dan banyak lagi.
Penulis: Dinda Yolanda Marpaung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H