Penulis : Dinda Amalia | Editor : Farah Fauziah
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 11:51 WIB
BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor sedang melakukan penataan Kawasan Cibinong Raya dengan anggaran yang didapatkan senilai Rp 250 miliar. Proyek penataan itu dinamai "City Beautification projects" dan diharapkan mampu memperindah Kabupaten Bogor. Bupati Ade Yasin mengungkapkan pada tahun 2021 ini hendak fokus pada proyek penataan Cibinong Raya.
 Hal ini merupakan rancangan penataan untuk memperbaiki wilayah ibukota Kabupaten Bogor dikerjakan melalui tiga langkah perbaikan infrastruktur yaitu penataan pedestrian sepanjang 832 meter di Jalan Ediyoso Kawasan Stadion Pakansari yang akan difokuskan menjadi pusat kuliner, Kawasan Simpang Sentul hingga Simpang Kandangroda menjadi akses olahraga untuk masyarakat,dan Kawasan Tegar Beriman akan menjadi pusat perkantoran.
Ade Yasin mengatakan bahwa kawasan Tegar Beriman akan menjadi pusat perkantoran, dan kawasan Simpang Sentul hingga Simpang Kandangroda menjadi akses olahraga untuk masyarakat. Masyarakat dapat berjalan kaki, jogging, dan aktivitas lainnya, sedangkan untuk titik Jalan Raya Bogor-Jakarta, disiapkan untuk menunjang penataan Cibinong Raya dan Kecamatan Citeureup dan Bundaran Tugu Simpang Sentul sedang dilakukan penataan. Kegiatan proyek saat ini sedang berjalan dan pelaksanaannya juga berjalan dengan baik. Penataan kawasan Simpang Sentul ini, dilakukan sebagai bagian dari City Beautification Projects.
Penataan ini juga diharapkan dapat menunjang beberapa potensi yang ada di Kabupaten Bogor yang mengusung tagline Sport and Tourism. Beberapa hal yang dimaksud ini diantaranya Kebun Raya Cibinong yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Sentul International Circuit Center (SICC). Sistem Satu Arah (SSA) pun akan dilegalkan di Simpang Sentul Kabupaten Bogor untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Keputusan untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas itu diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dan Polres Bogor.
Namun dengan adanya proyek penataan di Kawasan Cibinong Raya ini ada dampak yang terjadi pada pedagang kaki lima di sepanjang jalan Gor Pakansari dan jalan Alternatif Gor Pemda. Ada beberapa jalan yang terpaksa harus ditutup, trotoar jalan yang harus dibongkar, barang-barang proyek yang mengisi sepanjang bahu jalan alhasil mengganggu kegiatan berjualan para pedagang kaki lima. Seperti salah satu pedagang kaki lima yang kami temui menjelaskan mengenai pendapatnya dan dampak terkait dengan adanya proyek penataan infrastruktur ini.
"Bagus sih jalannya mungkin akan lebih tertata dan rapi. Tapi proses pekerjaannya agak sedikit lambat dan berantakan" ujar Bu Ana (45) Â salah satu pedagang yang kami temui pada kamis 28 Oktober 2021. Ia menjelaskan bahwa proyek ini berjalan agak lambat dan berantakan alhasil dagangannya pun sepi karena para pembeli malas untuk datang jika jalannya masih berantakan. Adanya penurunan pendapatan juga sangat dirasakan oleh penjual Pisang Tanduk Goreng Sukabumi ini yang sudah berjualan selama kurang lebih 2 tahun. "Ada penurunan pendapatan, sudah pasti ada. Ditambah lagi ada PPKM jalanan sepi, orang yang lewat juga malas kalau jalannya masih semrawut".
Dampak besar yang sangat dirasakannya adalah pendapatan yang sangat menurun dan para pembeli yang berkurang. "Pendapatan menurun yang beli juga kurang" ucapnya. Bu Ana juga menambahkan bahwa tempat berdagang yang disewa nya harus dibayar setiap 1 bulan sekali. Tidak hanya itu saja kiosnya ini pun pernah terpaksa tutup dikarenakan ada penggalian menggunakan alat berat tepat didepan kiosnya. "Pernah tutup, soalnya didepan warung persis sedang ada penggalian alat berat pake mobil beko" tambahnya.