Mohon tunggu...
Dinda Maharana
Dinda Maharana Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika Menurut Tokoh Charles William Morris

6 November 2024   18:20 Diperbarui: 6 November 2024   18:23 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang menciptakan makna dalam simbol dan komunikasi. Semiotika berfokus pada bagaimana simbol-simbol seperti kata, gambar, suara, dan gerakan tubuh digunakan untuk menyampaikan makna  dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Dalam semiotika, ada dua komponen utama yang membentuk suatu tanda. Artinya, berikut
1. Penanda: Bentuk fisik suatu simbol, misalnya kata, gambar, simbol, dan sebagainya.
2. Petanda: konsep atau makna yang berkaitan dengan karakter.

Semiotika berupaya memahami hubungan antara penanda dan petanda  serta bagaimana fungsinya dalam konteks sosial dan budaya. Teori-teori utama  semiotika dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Ferdinand de Saussure, Charles Willian Morris, dan Roland Barthes, yang masing-masing memberikan kontribusi berbeda terhadap pemahaman tanda dan makna. Semiotika digunakan dalam berbagai bidang seperti linguistik, sastra, seni, budaya, dan media untuk menganalisis bagaimana kita berkomunikasi dan bagaimana makna diciptakan dan dipahami dalam masyarakat.

Semiotika menurut Charles William Morris adalah cabang ilmu yang mempelajari tanda-tanda (signs) dan cara tanda-tanda tersebut berfungsi dalam komunikasi. Morris mengembangkan teori semiotika dengan membaginya ke dalam tiga komponen utama yaitu semantik, sintaksis, dan pragmatik.

1. Sintaksis: Mempelajari hubungan antara tanda-tanda itu sendiri tanpa memperhatikan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, sintaksis berfokus pada struktur atau aturan yang mengatur kombinasi tanda.

2. Semantik: Mempelajari hubungan antara tanda dan objek atau makna yang diwakili oleh tanda tersebut. Semantik berhubungan dengan bagaimana tanda merepresentasikan konsep atau objek di dunia nyata.

3. Pragmatik: Mempelajari hubungan antara tanda dan penerima atau pengguna tanda, serta konteks sosial dan komunikasi di mana tanda itu digunakan. Pragmatik berfokus pada efek atau interpretasi yang timbul dari penggunaan tanda dalam situasi komunikasi tertentu.

Menurut Morris, semiotika bukan hanya tentang sistem tanda dalam bahasa, tetapi juga bagaimana tanda-tanda berfungsi dalam berbagai bentuk komunikasi dan interaksi sosial, baik itu lisan, tulisan, visual, atau bahkan perilaku. Dengan kata lain, semiotika adalah studi tentang bagaimana makna dibangun dan disampaikan dalam berbagai konteks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun