Penjahat itu tetap penjahat walau dia beragama Islam atau bukan, bahkan sekalipun dia tak beragama. Karena yang salah adalah akalnya yang keliru memahami ayat-ayat suci.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada setiap muslim, jangan salah gunakan jabatanmu sebagai hamba Allah dan mengatasnamakan agama atas tindakan kriminal yang dilakukan. Sebelum mengkritisi umat agama lain, maka kritisi kelompok diri sendiri. Apakah kita sudah bisa menjadi muslim yang benar-benar menggunakan akal atau hanya muslim yang mengikuti hawa nafsu? Tidak semua ayat-ayat di dalam Al-Qur'an itu bisa mudah dipahami dengan dengkul. Tapi gunakan akal untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Jangan lagi karena kelakuan kita yang "merasa" pemegang kunci surga lantas merendahkan orang lain di luar agama Islam. Akhirnya kelakuan kita yang sombong itu malah mencoreng nama Islam sebagai agama yang menyebarkan kedamaian dan kasih sayang. Kelakuan kita malah menjadikan Islam sebagai kambing hitam atas tindakan kriminal. Bukannya mendekatkan orang lain pada Islam, malah membuat jurang pemisah yang lebar dan kebencian yang besar.
Atas serangan di Perancis itu, saya merasa sedih pada kedua belah pihak. Entah itu pelaku atau pun korban. Tak ada yang didapatnya dari menebarkan teror pada orang-orang yang tak bersalah, dia masih muda, semoga Allah mengampuni dosanya. Bagi korban pun sama, dia telah menjadi penyelamat bagi orang lain dan menempatkan dirinya demi menolong jiwa orang lain yang sama sekali bukan keluarga. Hanya demi menjalankan tugasnya sebagai penjaga keamanan dan kemanusiaan. Dia telah menjadi pahlawan bagi setiap orang. Rest in peace.Â
Ingat kata Ali radiallahu anhu, people are of two types. They are either your brother in faith or your equals in humanity. Terjemahkan sendiri, biar MIKIR!Â
Referensi :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H