Sejarah Asal Mula Penyebutan Makam Kepuh

SEJARAH ASAL MULA PENYEBUTAN MAKAM KEPUH YANG TERLETAK DI KAMPUNG PICUNG, DESA PASARKEMIS, KABUPATEN TANGERANG

Pada tahun 1970 kurang lebih di daerah pasarkemis kampung picung terdapat lahan yang kosong, kurang lebih lahan tersebut memiliki luas 1 hektar. Pada saat itu kondisi lahan tersebut seperti hutan pada umumnya banyak pohon rindang dan pohon–pohon besar.

Ternyata tanah tersebut punya seseorang atau bisa di katakana sesepuh orang di daerah tersebut, kemudian beliau mewakafkan tanah tersebut untuk di jadikan makam umum khususnya untuk masyarakat  kampung Picung, kemudian diadakan musyawarah lah warga sekitar dengan yang memiliki tanah tersebut, singkat cerita orang yang mewakafkan ingin segera lahannya di bersihkan dan di pergunakan. Kemudian pembersihan pun di laksanakan dengan melakukan gotong royong, lahan tersebut pun sudah bersih dan pohon besarpun di tebang dan memakan waktu 1 minggu untuk membersihkannya.

Singkat cerita ternyata sisa 1 pohon besar yang tidak bisa di tebang pohon tersebut sangat besar dan tinggi, warga setempat memutuskan untuk tidak menebang pohon tersebut dan pohon tersebut di biarkan saja, pohon tersebut bernama pohon kepuh karena pohon tersebut memiliki buah kapuk dan buahnya atau kapuknya bisa di gunakan untuk membuat bantal atau kasur kapuk.

Sekitar tahun 2000an kurang lebih pohon tersebut mati dengan sendirinya tanpa di tebang maka terjadilah penyebutan makam kepuh hingga sampai saat ini yang banyak orang mengetahuinya, dan menjadi suatu awal mula terjadinya penyebutan makan kepuh yang terletak di kampung picung, pasarkemis.

“ Mungkin itu sejarah singkat asal mula penyebutan makam kepuh yang berada di kampung Picung Desa Pasarkemis Kabupaten Tangerang. Cerita ini diangkat dari orang sekitar dan para orang tua yang sedikitnya mengetahui asal mula terjad nya penyebutan makam kepuh tersebut “

Sumber : Salah satu warga kampung picung

Disusun oleh : Annisa Mawarti, Dinda Lestari,  dan Saepul Fadillah