Mohon tunggu...
Adinda Iswara
Adinda Iswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at UPN "Veteran" Jawa Timur

KKN TEMATIK 022 UPN VJT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden

29 Mei 2022   20:45 Diperbarui: 30 Mei 2022   16:10 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden

Mahasiswa Kelompok 22 KKN Tematik MBKM Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur mengembangkan pipa paralon menjadi sebuah sistem penanaman vertical garden. Vertical garden merupakan sebuah sistem penanaman bersusun ke atas, sehingga dapat menghemat lahan dan memaksimalkan hasil panen suatu komoditas tanaman. Komoditas yang dapat ditanam dengan sistem ini yaitu tanaman hortikultura, seperti sayuran. Pemanfaatan pipa paralon menjadi tempat media tumbuh tanaman ini dibuat dengan tujuan memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang lebih berguna dan dapat menghasilkan (hasil panen).

Tahap perancangan dan pembentukan pipa paralon menjadi vertical garden ini menghabiskan waktu kurang lebih tiga hari. Alat dan bahan yang perlu disiapkan juga sangat sederhana, yaitu gergaji untuk memotong paralon, heat gun untuk melunakkan paralon, dan juga botol kaca untuk membentuk pola paralon itu sendiri. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dimulai dari memotong paralon dengan panjang 90 cm, atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Selanjutnya paralon tersebut diberi garis horizontal sepanjang 15 cm untuk kemudian digergaji, jangan lupa untuk memberi jarak pada tiap garisnya kira-kira sepanjang 20 cm. Ketika semua garis sudah digergaji dengan rapih, tahap selanjutnya adalah melunakkan paralon menggunakan heat gun. Selanjutnya, masukkan botol kaca pada hasil gergaji garis-garis tersebut hingga membentuk lubang. Lakukan tahap ini hingga semua lubang terbentuk, Lubang inilah yang kemudian akan menjadi tempat peletakkan dan tumbuhnya tanaman yang dibudidayakan.

Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden
Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden

Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden
Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden

Ketika semua paralon sudah selesai dibuat menjadi alat sistem penanaman vertical garden, selanjutnya dilakukan pemasangan atau peletakkan paralon pada tanah atau lahan yang telah disediakan. Lahan yang dijadikan sebagai lokasi pemasangan paralon untuk vertical garden adalah lahan di Kampung Hidroponik RW 12, Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya. Para mahasiswa KKNT dibantu oleh warga RW 12, ketika pemasangan paralon dilakukan. Hal yang perlu dilakukan untuk memasang paralon yaitu dengan menggali tanah menggunakan cangkul sedalam 20 cm. Kemudian letakkan paralon pada lubang galian, dan tutup sekeliling paralon menggunakan tanah kembali.

Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden
Mahasiswa KKNT UPNVJT Kelompok 22 dan Warga RW 12: Pemanfaatan Pipa Paralon Menjadi Vertical Garden

Hasil penanaman Vertical Garden
Hasil penanaman Vertical Garden

Paralon yang sudah di pasang pada tanah kemudian diisikan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kompos. Isi semua bagian paralon sampai penuh. Paralon yang sudah terisi dengan media tanam sudah siap untuk dimanfaatkan sebagai vertical garden sederhana. Harapan mahasiswa KKNT dengan terciptanya sebuah teknologi tepat guna (TTG) dari limbah paralon ini agar masyarakat dapat menyadari bahwa barang sederhana dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat besar bagi lingkungan. Seperti vertical garden ini, yang diharapkan dapat terus berproduksi menghasilkan sayuran segar yang dapat dimanfaatkan warga sekitar RW 12 Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya.

Penulis: Maryam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun