Mohon tunggu...
Dinda Imelda
Dinda Imelda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keterampilan Manik-Manik dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Autis

30 Mei 2024   15:12 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:40 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/11540542790992627/

Anak autis memiliki masalah dalam bidang komunikasi, interaksi dan perilakunya. Anak autis kesulitan untuk memulai sebuah interaksi dengan orang orang di sekitarnya. Kesulitan tersebut membuat komunikasi anak autis juga berdampak dan sedikit kosakata yang dimiliki anak autis. Kemampuan sensori dan motorik merupakan bagian penting bagi seseorang untuk membantu melakukan kegiatan sehari-hari. Kurangnya kemampuan tersebut dapat membuat anak mengalami kesulitan untuk mandiri dalam melakukan kegiatan sehari sehari. Keterampilan motorik perlu dilatih sejak dini agar dapat mengoptimalkan potensi diri dalam perkembangan hidup anak serta berguna membantu anak autis melakukan kegiatan sehari-hari (Nurul Hasanah & Itriyah, 2023)

Ketika berada di sekolah, anak autis akan bergaul dengan banyak orang yang memiliki berbagai macam karakter. Hal tersebut dapat melatih kemampuan sosial anak autis karena mereka memiliki masalah dalam kemampuan sosialnya. Rentang perhatian yang pendek bagi anak autis juga mampu menghambat pembelajaran anak autis karena anak yang mudah bosan terhadap suatu kegiatan. Solusi yang dapat diberikan yaitu melakukan kegaiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik autis. Berbagai pembelajaran yang menyenangkan mampu diterapkan bagi anak untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan anak.

SLB atau sekolah luar biasa merupakan sekolah yang disediakan bagi peserta didik berkebutuhan khusus agar dapat mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Sekolah luar biasa juga menyediakan fasilitas yang dibutuhkan bagi anak berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimilikinya agar berguna dalam melakukan kegiatan sehari-hari.  

Berdasarkan hasil observasi di salah satu sekolah luar biasa di kota sidoarjo, diketahui bahwa pembelajaran keterampilan di kelas Autis dengan siswa berumur 15 tahun berada di kelas V SDLB memiliki kemampuan motorik sebagai berikut : Kemampuan sensorik motorik belum berkembang secara optimal karena ketika kegiatan senam, anak tidak tertarik untuk menggerakkan tubuhnya yang kemudian di bantu oleh guru. Motorik halus anak juga terlihat kurang baik saat kegiatan keterampilan, anak masih di bantu oleh guru untuk menggerakkan tangannya. Namun ketika anak menginginkan sesuatu, ia akan menunjuk apa yang di inginkannya. Ketika berjalan, anak juga terlihat kurang stabil namun mampu berjalan dengan mandiri. Kemudian permasalahan pada sensori anak yaitu anak terganggu dengan suara keras dan ramai. Hal tersebut juga membuat anak suka menyendiri karena tidak menyukai suara yang terlalu ramai. Ketika anak mendengar suara yang keras, ia akan menutup telingannya dengan berteriak.

Pembelajaran keterampilan yang telah diberikan sekolah untuk melatih kemampuan motoriknya berupa kegiatan senam bersama yang dilakukan setiap hari jumat. Namun, anak masih kesulitan untuk mengikuti contoh gerakan yang diakukan guru. Selain itu, pada pembelajaran di kelas diberikan pembelajaran keterampilan finger paint. Pembelajaran lain yang mampu diberikan kepada anak merupakan keterampilan merangkai manik manik. Keterampilan merangkai manik-manik merupakan kegiatan merangkai butir butir ronce menjadi satu kesatuan tali dan membentuk sebuah benda yang bermanfaat atau menjadi hiasan (Purnamasari & Alfiyanti, 2017). Berbagai macam benda dapat digunakan sebagai bahan manik-manik seperti biji, kertas hingga kancing baju.

Penerapan kegiatan keterampilan merangkai manik-manik bagi peserta didik autis mampu membuat peningkatan kemampuan motorik halus yang dimilikinya. Dalam pelaksanaan kegiatan merangkai manik-manik, siswa akan membutuhkan bantuan untuk mampu merangkai manik manik. Siswa kesulitan untuk menggerakkan jari jarinya sehingga dibutuhkan latihan yang mampu menambah kemampuan jari tangannya. Manik manik yang berukuran kecil, dapat melatih anak pada kemampuan jari tangannya sehingga dapat membantu anak untuk lebih mudah melakukan kegiatan sehari-hari dengan meningkatnya keterampilan motorik halus yang dimilikinya.

Nurul Hasanah, & Itriyah. (2023). KETERAMPILAN KERAJINAN TANGAN DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK AUTIS KELAS IV DI SLB-C AUTIS PELITA HATI PALEMBANG. ADIMA Jurnal Awatara Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.61434/adima.v1i1.72

Purnamasari, T., & Alfiyanti, D. (2017). PENGARUH TERAPI BERMAIN MERANGKAI MANIK-MANIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA TINDAKAN NEBULISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG. Ejournal.Stikestelogorejo.Ac.Id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun