Mohon tunggu...
DINDA FRANCISKA MEY DINA
DINDA FRANCISKA MEY DINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Welcome To My Blog

Mahasiswa S1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Apa dan Bagaimana Dampak Industri 4.0 dan Society 5.0

14 Oktober 2021   12:08 Diperbarui: 14 Oktober 2021   12:33 3723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.smartcityindo.com

Apasih sebenarnya Industri 4.0 ? dan apa juga yang dimaksud Society 5.0 ?. Nah kali ini kita akan bahas tentang 2 topik yang sangat ramai diperbincangkan saat ini terkhusus di era pandemi covid-19.

Sebelum kita membahas industri 4.0 ,mari kita bahas revolusi industri pertama hingga saat ini . pertama yaitu industri 1.0 dengan penemuan mesin uap pada abad ke-18 oleh James Watt, industri 2.0 diawali dengan menemukannya tenaga listrik pada abad ke-20, industri 3.0 yaitu munculnya robot dan komputer. Nah industri 4.0 ini adalah penyempurna dari industri 3.0 jadi dapat di artikan bahwa Industri 4.0 itu adalah era dimana dalam kebutuhan sehari-hari, kita menggunakan internet.

Contohnya sangat banyak salah satunya adalah pembelajaran jarak jauh sepperti yang kita lakukan saat ini , dulu saat kita ingin pergi belajar kita harus datang ke sekolahan, namun untuk saaat kita kita bisa menggunakan hp maupun laptop yang sudah terkoneksi dengan internet dan bisa melakukan pembelajaran dimanapun. Di industri 4.0 ini memiliki banyak kelebihan serta kekurangan.

Kebilhan industri 4.0 antara lain

  • Memudahkan korelasi antar orang yang jauh bahkan diluar negeri.
  • Ada banyak industri di kota kota besar.
  • Majunya dunia pendidikan.
  • Dll

Kekurangann industri 4.0 yaitu

  • Maraknya berita Hoax.
  • Kebutuhan manusia yang besar karena timbuknya gaya hidup konsumtif.
  • Timbulnya diskriminasi dalam masyarakat.
  • Dll.

Nah baru-baru ini sempat terdengar kabar adanya revolusi baru yaitu revolusi 5.0 atau society 5.0 .Berita ini bermula pada pertengahan januari tepatnya 21 Januari 2019, dikantor Perdana Menteri Jepang mereka mengeluarkan atau meluncurkan roodmap yang lebih humanis, yang dikenal dengan Super Smart Society atau Society 5.0 yaitu tatanan masyarakat yang berpusat pada manusia ( human-centered) serta berbasis tekologi ( tecchnologi based ).

Lewat society 5.0, kecerdasan sintetis harus memperhatikan sisi kemanusiaan yang akan menstranformasi jutaan data yang dikumpulkan melalui internet di segala aspek kehidupan .Society 5.0 ini akan menjadi kearifan baru didalam tatanan masyarakat, dan tidak bisa kita pungkiri bahwa transformasi ini akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Di society 5.0 ini perlu adanya ekuilibrium/lkeseimbangan pencapain ekonomi guna menyelesaikan permasalahan sosial.

Dari penjelasan diatas ,secara garis besar kita dapat menyimpulkan perbedaan antara industri 4.0 dan society 5.0 ialah fakta bahwa industri 4.0 menekankan pada aspek melalukakan suatu pekerjaan secara otomatis, nah sedangkan society 5.0 lebih menekankan pada peluasan prospek kerja serta mengoptimalkan tanggung jawab pada jam kerja dalam merampungkan suatu pekerjaan. Kedua revolusi ini memliki tujuan yang sama yaitu untuk mensejaterakan kehidupan masyarakat tetapi menggunakan pendekatan yang tidak singkron.

Nah sekarang muncul pertanyaan mampukah SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia berperan aktif dalam revolusi 4.0 dan society 5.0, dan dapatkah itu semua mampu menahan laju pengangguran yang terjadi di indonesia maupun dunia ?

Yang bisa menjawab itu semua adalah waktu dan masyarakat itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun